PERANAN ORANGTUA DAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN DARING

  • Bagikan

Oleh : Firmansyah

Orang tua memiliki tugas yang sangat penting dalam pendidikan, yang sangat penting dan esensial, dan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswanya, terutama di sekolah dasar. Peran orang tua merupakan faktor eksternal lain yang sangat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Motivasi belajar seorang siswa dipengaruhi oleh peran orang tua. Motivasi belajar menjamin kesinambungan dan memberi arah pada kegiatan belajar sehingga subjek dapat mencapai tujuan yang diinginkan secara memadai (menciptakan serangkaian upaya untuk menciptakan kondisi tertentu) oleh) adalah kekuatan pendorong umum di dalam dan di luar siswa. Masuni (2017:36).

Motivasi belajar siswa juga terkait dengan peran orang tua dan guru yang memiliki dampak signifikan terhadap proses pendidikan. Saat ini banyak orang tua yang kurang memahami dan menghargai perannya dalam mengasuh anak, termasuk motivasi belajar siswa. Orang tua yang tidak memahami perannya dalam membantu anak didiknya dan pendidikan anaknya seringkali hanya mengetahui bagaimana cara menyekolahkan anaknya dan bertanggung jawab untuk memberikan dorongan, motivasi dan semangat untuk belajar. Pengalaman pertama seorang anak dalam pendidikan tergantung pada keluarga terutama ayah dan ibu. Saat ini yang semula pembelajaran offline telah beralih ke pembelajaran online. Dalam pembelajaran, mereka berperan tidak hanya sebagai guru tetapi juga orang tua untuk memotivasi siswa untuk belajar. Motivasi siswa yang rendah mempengaruhi keberhasilan belajar, proses belajar yang sukses tidak lepas dari adanya motivasi. Motivasi merupakan daya dorong dan pendorong bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajarnya. Motivasi belajar datang dari dalam dan luar diri siswa. Menurut Yosi Fimala dkk (2021: 45) dalam Jurnal JPGI, dua motivasi berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan akademik.

Untuk mencegah penyebaran infeksi virus corona, pemerintah mengadakan kegiatan belajar online. Pembelajaran online adalah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media website yang dapat diakses melalui internet berupa pembelajaran daring. Terkait dengan pembelajaran online atau fenomena pembelajaran online, kebanyakan orang tua bekerja di luar rumah, sehingga sebagian orang tua tidak memperhatikan perannya dalam mengasuh anak, memahami diri sendiri dan mengakui serta memahami peran tugas pendidikan yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab guru sekolah. Pada masa pandemi (Covid-19) yang ditandai dengan munculnya emosi dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi belajar setiap siswa berbeda-beda. Minat belajar seorang siswa dapat terpengaruh jika ada siswa yang kesulitan dalam belajar. Bukti menunjukkan bahwa beberapa siswa kurang tertarik untuk belajar. Hal ini ditandai dengan siswa terlambat mengumpulkan tugas atau tidak dapat memahami materi karena kurangnya penjelasan langsung dari guru, Hayati (2020: 24).

Permasalahan yang ada membuat peran orang tua dalam segala aktivitas anak sangat dibutuhkan. Orang tua memiliki peran ganda dalam pembelajaran online, peran pertama adalah untuk mencapai pendidikan terbaik bagi anaknya, dan kedua orang tua mendampingi anaknya dalam belajar yang diawali dengan menyelesaikan tugas, mengirim tugas serta memantau anak dalam menyelesaikan ujian secara online.

Peranan Orang Tua dan guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Daring dan Apakah dengan Peranan Orang Tua dan guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada proses Pembelajaran Daring di UPT SPF SD Negeri Beroanging Kota Makassar.

  1. Peranan Orangtua
    Hasil perhitungan dari nilai peranan orangtua didapatkan dari 85 siswa dengan angket yang berisi sebanyak 22 butir pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan terkait peranan orangtua terhadap motivasi belajar siswa melalui pembelajaran daring. Ragam pengisian angket oleh siswa bervariasi, 30 (35,3%) dari 85 siswa menjawab dengan nilai presentase di bawah 80. Dan 55 (64,7%) siswa mengisi angket dengan presentase nilai diatas 81.
    Nilai tertinggi yang diperoleh sebesar 79 yang masuk dalam kategori sangat berperan sedangkan nilai terendah yaitu 58 yang masuk dalam kategori cukup berperan. dan nilai yang sering muncul yaitu 72 yang masuk dalam kategori berperan. Rata-rata nilai peranan orangtua yang diperoleh adalah 70,43. Jadi kesimpulan dari angket peranan orangtua diambil dari nilai rata-rata masuk dalam kategori sangat berperan.
  2. Peranan Guru
    Hasil perhitungan dari nilai peranan guru didapatkan dari 85 siswa dilihat dari nilai angket, menunjukkan 10 (11,8%) dari 85 siswa dengan nilai presentase di atas 81. 75 (88,2%) dengan presentase nilai di bawah 80. Rata-rata nilai peranan guru yang diperoleh adalah 81. Nilai tertinggi yang diperoleh yaitu 88 yang masuk dalam kategori sangat berperan. Nilai terendah yaitu 74 yang masuk dalam kategori berperan. Sedangkan nilai yang sering muncul yaitu 80 yang masuk dalam kategori sangat berperan. Jadi kesimpulan dari nilai peranan guru berdasarkan nilai angket masuk dalam kategori berperan.
  3. Motivasi Belajar
    Hasil perhitungan dari nilai motivasi belajar siswa didapatkan dari 85 siswa dilihat dari nilai motivasi belajar. Ragam hasil motivasi belajar siswa menunjukkan 10 (11,8%) dari 85 siswa dengan nilai presentase di atas 81, frekuensi 70 (82,4%) dengan presentase nilai di bawah 80 dan 5 (5,8%) dengan presentase nilai di bawah 60. Rata-rata nilai hasil belajar siswa yang diperoleh adalah 81. Nilai tertinggi yang diperoleh yaitu 88 yang masuk dalam kategori sangat baik. Nilai terendah yaitu 74 yang masuk dalam kategori termotivasi. Sedangkan nilai yang sering muncul yaitu 80 yang masuk dalam kategori termotivasi. Jadi kesimpulan dari nilai motivasi belajar siswa berdasarkan nilai rata-rata masuk dalam kategori termotivasi.
  4. Peranan Orangtua dan Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa
    Analisis Teknik Regresi Sederhana untuk mengetahui ada tidaknya peranan dari variabel tersebut. Hasil penelitian yang telah penulis lakukan bahwa peranan orangtua dan guru terhadap motivasi belajar siswa di UPT SPF SD Negeri Beroanging Kota Makassar Kota Makassar. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil penelitian peranan orangtua (variabel X) memiliki nilai frekuensi 55 dengan persentase 64,7 % dengan kategori sangat berperan dan peranan guru nilai ferekuensi sebesar 75 dengan persentase 88,2 % dengan kategori berperan. Sedangkan motivasi belajar siswa yang dilihat dari nilai angket motivasi yang merupakan variabel Y dengan nilai frekuensi yang dimiliki sebesar 70 dengan persentase 82,4% dengan kategori termotivasi. Selain pengujian juga dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi (sig) dengan nilai alpha (α). Kriteria pengujian apabila nilai sig < α (0,05) maka H0 ditolak dengan menggunakan uji hipotesis maka diperoleh nilai hasil yaitu 0,269. Berarti terdapat peranan orangtua dan guru terhadap motivasi belajar siswa UPT SPF SD Negeri Beroanging Kota Makassar. Berdasarkan secara teoris dan empiris hasil temuan penelitian ini menyatakan bahwa peranan orangtua dan guru berperan terhadap motivasi belajar siswa melalui pembelajaran daring terbukti di UPT SPF SD Negeri Beroanging.

Proses pembelajaran daring membutuhkan peran berbagai pemangku kepentingan termasuk guru, pemerintah, infrastruktur dan orang tua. Hal yang sangat penting berkaitan dengan peran orang tua. Proses pembelajaran online di rumah membutuhkan peran orang tua untuk melanjutkan proses pembelajaran di sekolah. Karena dalam kondisi ini orang tua adalah guru yang mendampingi anak belajar di rumah. Selain itu, guru juga berperan dalam memberikan materi pembelajaran sesuai dengan capaian pembelajaran dan mengawasi siswa dalam proses belajar. Dalam hal ini kerjasama orang tua dan guru dalam pada proses pembelajaran daring sangat penting.

Proses pembelajaran daring membutuhkan peranan guru yang bertanggung jawab dalam memotivasi siswa untuk belajar, namun peranan orang tua juga sangat penting dalam memotivasi siswa untuk belajar. Siswa yang mempunyai motivasi rendah dapat mempengaruhi keberhasilan belajarnya. Proses belajar yang sukses tidak lepas dari adanya motivasi, dimana motivasi merupakan daya dorong dan pendorong bagi siswa untuk melakukan aktivitas belajarnya. Motivasi belajar berasal dari internal dan eksternal siswa, dimana kedua motivasi ini berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan siswa.(*)

  • Bagikan

Exit mobile version