MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Keberagaman yang ada di indonesia merupakan suatu anugerah dari Allah SWT, tuhan yang maha esa titipkan untuk dijaga dan dirawat dengan sebaik-baiknya.
Keberagaman yang meliputi Perbedaan Suku, agama dan Ras bukanlah sesuatu hal yang penting untuk dipertentangkan lagi, hanya karena ingin mempertahankan eksistensi identitas kelompok.
Bagi saya hal ini justru semakin memperlihatkan kebodohan dan juga kemunduran dalam berpikir. Perlu dijelaskan kembali bahwa kemerdekaan yang diraih oleh bangsa ini berkat perjuangan seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.
Politik Identitas
Berbagai persoalan yang muncul di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari adanya konflik kepentingan yang masuk ke dalam indentitas-identitas kelompok tertentu lalu kemudian mengkristal menjadi konflik yang mengatasnamakan Agama,Suku, dan Ras di Indonesia.
Tentunya hal ini menjadi sebuah tantangan kita kedepan sebagai negara yang berdaulat.
Sebagai negara bekas jajahan kolonial belanda. Salah satu warisan yang dititipkan kepada bangsa indonesia adalah politik identitas yang dimana ketika itu belanda menggunakan strategi politik adu domba “Devide et Impera” untuk memecah belah bangsa.
Belanda kemudian berhasil mengkotak-kotakkan bangsa Indonesia dan terus melakukan ekspansi untuk menguasai kekayaan alam Indonesia dengan memanfaatkan konflik yang diciptakan tersebut melalui Vereenidge oostindische compagnie atau dikenal dengan sebutan VOC.
Vereenidge oostindische compagnie (VOC) merupakan salah satu organisasi yang dibentuk oleh belanda dengan tujuan eksplorasi dagang di Indonesia dalam kurun waktu 1602 sampai dengan 1799, yang justru belakangan menjadi kekuatan militer yang berkedok organisasi dagang.
Selain memonopoli perdagangan, VOC juga membenturkan sesama anak bangsa dengan melakukan propaganda politik identitas.
Sekelumit dari kisah perjalanan sejarah itu lalu kemudian menjadi sebuah peradaban yang terus-menerus dipelihara oleh kelompok-kelompok tertentu yang mempunyai agenda setting untuk merubah Pemikiran masyarakat indonesia bahkan ada upaya untuk mengganti ideologi negara.