Putus Asa, Hardiyanti Tawarkan Ginjal Demi Lunasi Utang dan Biaya Berobat

  • Bagikan

PANGKEP, RAKYATSULSEL – Lantara terlilit utang, Hardiyanti (31) warga kampung Bonto mangape, Kelurahan Jagong, Kecamatan Pangkajene, nekat tawarkan ginjalnya.

Lewat postingan berdurasi 1 menit 12 detik, yang diunggah akun Miranti Majid di media sosial, Hardiyanti yang diketahui juga mengidap penyakit komplikasi diabetes dan abdomen mengungkapkan rencana untuk menjual ginjalnya.

“Assalamu’alaikum saudara, minta tolong ka’ sekarang saya dililit utang dan putus asa, saya mau menjual ginjal saya satu, untuk bayar utang utang saya, karena sekarang saya sudah putus asa, tidak ada yang bisa membantu, sudah enam bulan ini terbaring lemah,” ucap Hardiyanti.

Miranti yang dihubungi terpisah membenarkan hal tersebut, menurutnya Hardiyanti saat ini sudah tidak bisa berbuat banyak, selain penyakit yang tidak kunjung sembuh, hutang menumpuk akibat biaya berobat juga menjadi pemicu dirinya untuk menjual ginjal.

“Hutangnya menumpuk di beberapa orang, itu dipinjam di orang untuk biaya berobat dan operasi, sekarang dia tinggal di rumah tantenya,” ungkap Miranti yang juga merupakan tetangga Hardiyanti.

Perabot rumah tangga pun habis dijual, hingga usaha dagangan nasi kuning milik Hardiyanti ikut gulung tikar akibat biaya berobat yang tidak sedikit.

“Dulu jualan nasi kuning tapi sudah enam bulan tidak menjual, semua prabotnya habis di jual untuk beli obat. Obatnya mahal biasa sampai Rp. 2 juta, dia juga keluar dari rumah sakit dan memilih dirumah,” tambah Miranti.

Hardiyanti sendiri pernah dibantu pengobatan oleh pihak Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pangkep dan Yayasan Peduli dan Berbagi hanya saja itu tidak cukup, melihat kondisi Hardiyanti yang semakin memburuk.

Ini bahkan diperparah setelah Hardiyanti ditinggal pergi suaminya, kini dia hidup bersama ibu dan adiknya, berharap uluran tangan para dermawan.(*)

  • Bagikan