MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Pengurus Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) tidak berencana menggelar Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) untuk mengganti Ketua Asosiasi Provinsi PSSI Sulsel, Andi Erwin Hatta Suloloipu. Dengan begitu, Erwin masih bisa mengendalikan organisasi sepakbola itu dari balik jeruji.
Erwin saat ini tengah mendekam di sel Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan. Dia tahan sejak Kamis (30/12/2021). Yang bersangkutan terseret dalam pusaran kasus korupsi proyek pembangunan Rumah Sakit Batua Makassar, bersama 12 orang lainnya.
Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi yang dikonfirmasi Rakyat Sulsel menyatakan meski Erwin sudah ditetapkan menjadi tersangka, namun tidak ada aturan di PSSI untuk mengelar Musdalub atau semacam Kongres Luar Biasa (KLB). Yunus mengatakan, kerja-kerja kepengurusan akan diambilalih oleh wakil ketua.
“Sesuai aturan, wakil ketua yang akan melanjutkan kepemimpinan selanjutnya untuk memastikan Aspov PSSI tetap berjalan,” kata Yunus, Rabu (5/1/2022).
Sekretaris Umum Asprov PSSI Sulsel, Ahmadi Djafri mengatakan kepengurusan Erwin belum dilantik. Erwin terpilih aklamasi memimpin PSSI Sulsel pada 12 Desember 2021. Berselang dua pekan kemudian, dia dijebloskan ke dalam tahanan.
“Dalam statuta PSSI tidak ada itu (Musdalub) karena ada wakil ketua. Tapi sekiranya Kongres belum dilaksanakan boleh-boleh saja (Musdalub). Tapi, kondisi kami, kan, sudah melakukan kongres bulan lalu,” imbuh Ahmadi.
Menurut dia, dalam statuta PSSI disebutkan bila ketua berhalangan, maka yang melanjutkan kepemimpinan itu adalah wakil ketua sampai masa jabatan berakhir. Apalagi, saat ini surat keputusan (SK) kepengurusan dari PSSI sudah turun.
“Kalau ada yang mengatakan kami ini belum dilantik, saya kira itu bukan hal yang wajib. Yang wajib itu kongres. Jadi yang akan menggantikan sementara Erwin adalah Muhammad Surya sebagai Wakil Ketua,” beber Ahmadi.
Hanya saja, sebelum mengemban amanah itu, kata Ahmadi, Surya harus menunggu putusan tetap dari pengadilan untuk memastikan Erwin terbukti melakukan tindak pidana korupsi atau tidak.
“Kalau sudah ada putusan pengadilan Exco PSSI akan bersidang untuk mengangkat wakil ketua melaksanakan tugas sampai akhir masa jabatan,” ujar dia.
Adapun program dalam dalam waktu dekat ini, Ahmadi mengaku menunggu hasil kongres PSSI Pusat yang rencana baru akan berlangsung pada April nanti.
“Setelah Kongres PSSI Pusat baru kami bisa melakukan program kerja di Asprov,” imbuh Ahmadi.
Disinggung soal prestasi sepak bola Sulsel yang menurun pada Pekan Olahgara nasional (PON) Papua, Ahmadi mengaku hal itu bukan ukuran utama. Menurut dia, bukan hanya Sulsel yang gagal masuk final tapi Jawa Barat yang menjadi juara PON Jabar 2016 lalu pun gagal mendapatkan medali emas di bumi Cendrawasih.
“Sepak bola itu seksi, tidak seperti olahraga lain dan hasil PON kemarin tidak bisa dijadikan barometer,” tukas Ahmadi.
Kebut Berkas Perkara
Sementara itu, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sulsel menjadwalkan pelimpahan bahan bukti dan tersangka ke Kejaksaan Tinggi Sulsel, pekan depan. Kepala Sub Direktorat III, Ditreskrimsus Polda Sulsel Komisaris Fadli mengatakan, pihaknya tengah menuntaskan persiapan berkas 13 tersangka untuk diserahkan ke jaksa.