IAS “Berapi-api”

  • Bagikan

Meski begitu, IAS belum ingin menjadwalkan kegiatan deklarasinya sebagai bakal calon Gubernur Sulsel. Dia memilih masih menunggu keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat terkait siapa yang dipilih menjadi Ketua DPD Demokrat Sulsel.

“Terkait status saya sebagai calon Ketua Demokrat Sulsel. Doakan agar DPP memberii kepercayaan pada saya, lalu temani saya tancap gas,” ucap IAS.

Sementara itu, Wakil Ketua DPC Demokrat Kabupaten Tana Toraja (Tator), Cristian AP Lambe mengemukakan, kader di daerah tersebut akan bergerak bersama IAS jika benar-benar maju di Pilgub.

“Seluruh kader, simpatisan dan pengurus DPC Demokrat Tator mendorong Ilham Arief Sirajuddin untuk maju dalam pertarungan pemilihan Gubernur Sulsel,” ujarnya.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tator itu menilai, dorongan diberikan karena terbukti IAS sudah road show ke daerah termasuk di Toraja.

Menurut dia, sosok IAS tepat memimpin Sulsel ke depan. Bahkan, pihak optimis kalau IAS mampu terpilih dan memimpin Provinsi Sulsel.

“Kenapa kami optimis. Karena berbagai pertimbangan itulah, pak IAS layak untuk bertarung di pilgub,” jelas Christian.

Ketua DPC Demokrat Kabupaten Maros, Amirullah Nur Saenong juga optimistis kalau IAS bakal bisa maju di Pilgub. Alasan itu disampaikan, karena melihat antusiasme kader dan masyarakat yang masih berharap IAS untuk majundi hajatan pilgub 2024 mendatang.

“Kalau masyarakat saja menaruh harapan. Bagaimana kami kader, temtu kami mendukung sepenuhnya pak IAS maju pilgub,” paparnya.

Mantan Anggota DPRD Maros itu mengemukakan, IAS sudah memiliki modal sosial. Selain itu elektabilitas dan popularitas tak diragukan lagi. Bahkan melampaui figur lain yang akan maju bertarung.

“Kita melihat di keadaan saat ini. Pak IAS punya modal sosial, modal elektoral. Jadi, sisa bagaiamana kendaraan nantinya,” kata Amirullah.

Budayawan Sulsel, Asmin Amin bilang, IAS dengan segala bentuk cobaan yang dihadapi sebagai tokoh politik tidak akan pernah mati. Mengapa? Alasannya sederhana.

“Bahwa Aco itu masih hidup di hati banyak orang, karena banyak goresan kebajikan yang tertanam di hati rakyat dan tak bisa dihapus dengan apapun,” tegas mantan Koordinator FiK Ornop ini.

Mantan anggota DPR RI ini juga menjelaskan, begitulah eksistensi kebajikan di mata masyarakat Bugis-Makassar. Kalau orang Bugis Makassar yang menerima sebuah kebajikan, biasanya dia akan simpan baik-baik dalam hatinya, lalu mencari kesempatan untuk bisa selalu membalasnya.

“Jadi, ketika banyak orang Bugis Makassar yang meminta IAS maju kembali, itu karena mereka ingin membalas kebajikan yang Ias sempat torehkan di hati mereka,” kata produser film ini.

Asmin juga tidak menyangkal banyaknya partai politik yang siap memberi ruang bagi IAS untuk bergabung. Mulai dari NasDem, PKB, dan lainnya.

“Itu juga bagian dari penegasan realitas bahwa Aco ini memang orang yang baik,” tegasnya.

Terpisah, Akademisi dari Universitas Pejuang Republik Indonesia (UPRI) Makassar, Dr Rivai menyebut sosok IAS sangat memenuhi syarat memimpin Sulsel. Yang terpenting dari sebuah kepemimpinan, kata Rivai, adalah yang benar-benar dapat dirasakan.

“Mereka yang pernah dipimpin IAS tentu bisa merasakan bagaimana kepemimpinannya. Saya tidak heran jika dia masih sangat diharapkan bisa memimpin Sulsel. Boleh jadi karena masyarakat memang merindukan model kepemimpinan IAS,” tutup Rivai. (Fahrul-Yadi)

 

 

 

  • Bagikan

Exit mobile version