WAJO, RAKYATSULSEL – Pemerintah Kabupaten Wajo di bawah kepemimpinan, Amran Mahmud, terus berusaha menjalankan berbagai langkah untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki Danau Tempe.
Saat tampil menjadi pembicara di diskusi publik yang digelar Wija Lamaddukkelleng Pencita Alam (WILPALA) secara virtual, Senin (10/1/2022) malam, Bupati Wajo Amran Mahmud, mengurai berbagai konsep, maupun yang program yang sedang dijalankan pemerintah saat ini.
Menurut dia, Danau Tempe merupakan salah satu danau purba dan daerah tangkapan air yang secara geografis berada pada tiga kabupaten, yakni Kabupaten Wajo, Soppeng dan Sidrap.
Danau Tempe memiliki sejumlah fungsi. Diantaranya, sebagai kawasan tangkapan air dan reservasi air pada bagian tengah Sulawesi Selatan. Sumber cadangan air baku bagi kegiatan pertanian dan rumah tangga, serta sebagai habitat bagi biota air dan burung, baik yang tinggal maupun yang bermigrasi. Begitu pula, sebagai kawasan perikanan darat, kawasan budidaya tanaman palawija dan kawasan pariwisata.
Sebagai habitat biota air, kata Amran, Danau Tempe kaya akan sumber daya berupa biota air, baik jenis-jenis binatang dan tumbuhan yang hidup di air. Jenis faunanya adalah jenis-jenis ikan dan udang.
“Saat ini aktivitas perikanan yang berlangsung di Danau Tempe adalah perikanan tangkap dengan melakukan aktifitas sumber daya ikan. Ke depan, kita akan kembangkan dengan pola perikanan budidaya yang saat ini sedang kita kembangkan dengan keramba jaring apung,” urai Amran Mahmud yang diskusi publik ini menghadirkan beberapa pembicara lain.
Produksi ikan yang dihasilkan dari Danau Tempe dalam 69 tahun terakhir, menunjukkan data produksi perikanan dari tahun 1950 sampai dengan 2019 di empat kecamatan yang berbatasan langsung dengan Danau Tempe di Wajo cenderung mengalami penurunan. Karena itu, pemerintah berusaha melakukan penyelamatan.
“Pemerintah Kabupaten Wajo terus berupaya melakukan penyelamatan. Dengan dukungan masyarakat dalam upaya penyelamatan dan pengelolaan Danau Tempe, alhamdulillah produksi perikanan Danau Tempe mengalami peningkatan dalam 5 tahun terakhir. Bahkan, pada tahun 2020 mencapai 17.564 ton,” lanjutnya.
Selain itu, Amran Mahmud yang belum lama ini masuk 10 besar bupati terpopuler di Indonesia versi Indonesia Indicator, juga menjelaskan upaya pemerintah memaksimalkan potensi wisata yang dimiliki Danau Tempe.
Seperti, lanjut Amran Mahmud, mengembangkan kawasan Padduppa, Kawasan TPI, Kawasan Pulau buatan yang terdiri dari tiga pulau, menata kawasan Desa Pakkanna dan Desa Nepo, serta kawasan pasar tradisional yang terintegrasi dengan Danau Tempe.
Selain itu, berbagai program lain juga dirumuskan untuk pengembangan Danau Tempe. Diantaranya, bagaimana meningkatkan festival tahunan Danau Tempe yang bisa menarik minat para wisatawan.
Berdasarkan pantauan, di diskusi publik ini turut menghadirkan Kepala Bidang Pencegahan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wajo, Muh. Rafi Aryawardhana, dan narasumber lain. (*)