MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto menghadiri rapat koordinasi (rakor) Penataan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Ruang Sipakatau Balaikota, Selasa (11/1). Ada beberapa catatan yang diberikan ke masing-masing Pj Direksi pasca sebulan bekerja.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto memberi beberapa catatan kepada sejumlah BUMD Kota Makassar. Untuk RPH, ia berharap ke depan akan ada transformasi dari yang dulu hanya pemotongan menuju produksi daging hasil pemotongan untuk menggenjot produktivitas.
“Untuk BPR, mengapa tidak ada cita-cita BPR jadi bank devisa. Mestinya ada terobosan atau daya ledak dari BPR. Terobosan modal dan kepercayaan itu penting,” kata wali kota Makassar dua periode itu.
Sementara catatan untuk PD Pasar, Danny menekankan tidak ada lagi pedagang resmi dan tidak resmi nantinya. Memaksimalkan fungsi pasar dengan terobosan, misalnya sampah pasar bisa diolah kembali. Seperti halnya dengan organisasi pasar yang memadai.
Khusus PDAM, Danny Pomanto menyoroti banyaknya pegawai yang jumlahnya mencapai 1.028 orang. Sementara tingkat kehilangan air mencapai 52 persen.
“Di PD Parkir juga mestinya ada evaluasi. Apa sih yang paling lemah di parkir, seperti misalnya pada kolektor dana,” jelasnya.
Danny juga meminta pengelolaan terminal ke depan dilakukan lebih profesional. Secara umum Danny meminta adanya inovasi dan produktivitas yang lebih baik di semua perumda. (*)