JAKARTA, RAKYATSULSEL – Direktur Eksekutif Panel Survei Indonesia (PSI) Andri Gunawan membeberkan hasil survei yang dilakukan lembaganya terkait partai-partai yang akan meloloskan wakilnya ke Senayan.
Andri menyebut partai politik lama akan meloloskan wakilnya di DPR RI, sedangkan partai-partai baru seperti Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Gelora dan Partai Ummat diprediksi tidak akan berhasil menempatkan wakilnya di Senayan.
“Sisanya adalah partai-partai baru yang diprediksi tidak bakal lolos ke Senayan, yaitu PSI meraih elektabilitas 1,3 persen, sedangkan Perindo dengan elektabilitas 1,3 persen. Hanura 1,1 persen, PBB 0,9 persen, PKPI 0,8 persen, Berkarya 0,8 persen, dan Garuda 0,8 persen,” jelas Andri Gunawan, Minggu (02/01/2022).
Kemudian kata Andri, partai politik yang baru terbentuk yang sedang membentuk kepengurusan untuk ikut serta dalam Pemilu 2024 hanya Partai Prima yang menjadi preferensi publik dengan tingkat elektabilitas 1,4 persen.
“Disusul Partai Gelora 0,7 persen, Partai Ummat 0,2 persen dan sisa yang belum memilih sebanyak 18,9 persen,” jelas Andri.
Sementara itu dari hasil survei ini juga, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kembali menjadi partai politik yang memiliki elektabilitas tertinggi.
“Temuan survei juga menunjukkan preferensi masyarakat pada partai politik dengan elektabilitas PDIP mencapai 12,7 persen,” ujar Direktur Eksekutif PSI, Andri Gunawan.
Selanjutnya di posisi kedua adalah Partai Golkar dengan elektabilitas sebesar 12,4 persen dan disusul oleh Partai Gerindra sebesar 11,9 persen. Kemudian di posisi keempat yaitu Partai Demokrat dengan elektabilitas sebesar 8,9 persen.
“Di mana Demokrat menjadi parpol di luar pemerintahan yang memiliki peningkatan elektabilitas yang sangat signifikan dibandingkan hasil Pemilu 2019,” kata Andri.
Sementara partai politik yang memimpin elektabilitas papan tengah adalah PKB sebesar 7,1 persen dengan disusul oleh Partai Nasdem yang meraih elektabilitas 6,8 persen.
“Kemudian partai-partai Islam lainya, yaitu PKS 6,1 persen, PAN 3,3 persen, dan PPP 2,6 persen,” kata Andri.
Survei ini dilakukan pada 14 sampai dengan 29 Desember 2021 dengan melibatkan 1.820 orang responden yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia.
Survei ini dilakukan dengan metode multi stage random sampling dengan tingkat toleransi kesalahan kurang lebih sekitar 2,3 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. (*)