Kritik untuk KAHMI Sulsel

  • Bagikan

Mulawarman
Alumni HMI Cabang Makassar

MAKASSAR – Bila tidak ada hambatan Kahmi Sulsel, Sabtu depan KAHMI Sulsel akan menggelar Musyawarah Wilayah yang ke-X. Sebuah event lima tahunan yang di dalamnya akan menentukan koordinator presidium yang baru sekaligus juga menentukan fokus organisasi ke depan.

Di tengah usianya yang sudah menginjak 55 tahun, KAHMI Sulsel boleh jadi sebagai tumpuan harapan, baik para kader maupun masyarakat. Agar sejauhmana menjadi pemersatu alumni HMI, jembatan para kader, dan memberikan manfaat bagi masyarakat, baik dalam ilmu pengetahuan, seni, wirausaha, pemberdayaan dan lain-lain (Pasal 7 AD/ART Kahmi).

Akan tetapi, sudahkah KAHMI memenuhi takdirnya sebagai organisasi alumni terbesar di Sulsel. Bagaimana kedudukan organisasi KAHMI di Sulsel? Mengapa penting mempertanyakan peran dan fungsinya selama ini? Masihkah KAHMI menjadi magnet organisasi untuk berhimpun?

Garis Perjuangan
Sesuai dengan Pasal 5-6 AD/ART Kahmi, bahwa tujuan KAHMI adalah terhimpunnya alumni HMI yang memiliki kualitas insan cita dalam mewujudkan masyarakat adil, makmur yang diridhoi Allah SWT. Tujuan itu dicapai dengan tegak lurus berdiri di atas garis perjuangannya mempertahankan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

Para alumni HMI dari beragam kampus dan perguruan tinggi yang berada di wilayah Sulsel dan Sulbar secara otomatis berada di bawah naungan bernama KAHMI Sulsel. Sadar atau tidak. Jumlah alumninya pastinya banyak. Namun saya yakin tidak ada data yang cukup akurat, mengingat jumlah cabang HMI saja di dua provinsi ini ada kurang lebih 23 cabang; dan kadernya mencapai ribuan.

  • Bagikan

Exit mobile version