MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Akhir-akhir ini di Sulsel, mulai marak terbentuk tim pemenangan sejumlah bakal calon Presiden. Bahkan, para Capres itu datang langsung ke sini dan melakukan konsolidasi dengan tim pemenangan mereka.
Buat Mileanies24, hal itu adalah sebuah keniscayaan. Setiap orang yang punya hajat apalagi berkeinginan menjadi pemimpin nasional sangat wajar melakukan ikhtiar mencapai tujuan mereka.
Inilah yang berbeda dengan Anies Rasyid Baswedan. Beliau hingga saat ini belum membentuk tim pemenangan, pun tidak pernah turun melakukan konsolidasi dengan relawan yang terbentuk dimana-mana, apalagi yang namanya tim pemenangan.
Anies bahkan tak pernah secara terbuka menyatakan diri akan bertarung dalam Pilpres 2024. Anies masih fokus menuntaskan janjinya di DKI Jakarta.
Dalam kondisi demikian, Anies justru mendapat dukungan luas dimana-mana. Relawan tumbuh seperti cendawan di musim hujan, hadir di seluruh pelosok tanah air. Mereka bergerak sendiri tanpa komando apalagi didanai oleh Anies. Mereka bergerak dengan kemampuan mereka sendiri.
Mileanies24 misalnya. Tak ada Rp. 1,- pun dana yang diberikan oleh Anies untuk seluruh pergerakan Mileanies24. Di Jabar, relawan Anies justru disokong oleh donatur yang tidak terlalu besar tetapi sangat ikhlas berjuang menjadikan Anies sebagai Presiden 2024 nanti.
Tanpa membentuk tim pemenangan, tanpa konsolidasi dengan tim relawan bahkan banyak yang tak pernah sekalipun bertemu langsung dengan Anies, Anies selalu berada dalam tiga besar hampir semua survey yang dipublikasikan. Hasil itu bagi Anies pasti sangat natural karena kami tahu pasti Anies tak punya keterikatan dengan lembaga survey atau konsultan politik manapun hingga hari ini.
Terbaru, survey Indikator Politik Indonesia menempatkan Anies pada urutan ketiga dengan 15,1 %. Ini sesungguhnya sudah angka yang sangat baik buat Anies karena angka ini pasti tampa framing, artinya angka 15,1% sudah mentok ke bawah, tidak mungkin lagi dibawah angka itu meskipun sudah mengutak-atik margin of error.
Anies jauh lebih baik dari tokoh lain yang dibicarakan publik karena Anies sesungguhnya belum bekerja. Anies masih fokus membangun DKI dalam sisa 9 bulan masa tugasnya. Meskipun 23 janji kampanye Anies semuanya sudah ditunaikan, namun Anies masih fokus menyempurnakan hasil-hasil karyanya bersama seluruh jajaran pemprov DKI dan warga DKI.
Framing negatif Anies masih terus digelorakan, misalnya Anies gagal, Anies tidak kerja, Anies tidak berprestasi, Anies tidak becus hingga Anies pembohong. Namun semua framing negatif soal Anies akan dengan sendirinya terbantahkan ketika Anies nantinya menuntaskan masa jabatannya dengan segala karya yang telah dihasilkannya.
Selanjutnya, Anies bukan orang parpol sehingga tak memiliki struktur jaringan Partai yang mensosialisasikan Anies dengan segala prestasinya. Karena itu, apa yang tergambar dalam elektabilitas Anies adalah pergerakan yang sifatnya organik dan pasti militan. (*)