MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Sulsel, Kombes Pol Widoni Fedri menduga ada oknum membekingi aktivitas tambang galian C ilegal. Bahkan, dirinya menuding ada di internal polda yang menjadi informan mereka.
Pernyataan tersebut, kata Widoni–sapaan akrabnya bukan tanpa alasan. Di mana, setiap tim turun ke lapangan untuk menindak para pelaku tambang ilegal selalu nihil alias gagal. Sementara, anggaran untuk hal tersebut terbatas sehingga perlu upaya strategis.
“Kita dalam kegiatan inikan ada anggaran, kalau bolak balik tidak ketemu, habis anggaran. Ini kadang mereka itu kayak ada informan di Polda ini. Pas masuk ke lokasi untu meninjau ada yang kasi infomasi bahwa ada anggota (polisi) masuk. Kita juga mau keluarkan alat beratnya, tahu sendiri kan excavator (berat), masa mau di gotong-gotong,” tukas Widoni, Kamis (13/1).
Meski begitu, kata Widoni, pihaknya telah menangani beberapa kasus terkait tambang galian c ilegal. Diantaranya, berkas perkara dilimpah ke kejaksaan untuk proses hukum lebih lanjut. Hanya saja, jumlah kasus dan berapa orang tidak dijelaskan.
“Kayaknya tersangkanya sudah dikirim ke kejaksaan,” kata Widoni.
Widoni tak membantah jika dalam penelusurannya menemukan sejumlah tambang liar. Dimana tambang-tambang yang dimaksud itu adalah yang merambah keluar dari titik yang ditentukan sebelumnya. Sesuai dengan ijin yang dikeluarkan pemerintah.
“Galian C inikan liar, masing-masing orang itu ada IUP tapi IUP itu koordinatnya diluar, karena koordinat yang dia punya sudah abis,” paparnya. (Isak)