“Karena itu kami berpikir bahwa ini harus kita lestarikan kemudian terbitlah kebijakan di kabupaten Luwu Utara yaitu sagu abadi. Bahkan Pemkab Lutra mengeluarkan kebijakan dalam bentuk perda yaitu Perda nomor 11 tahun 2017 tentang pelestarian dan pengelolaan tanaman sagu. Disisi lain sagu ini identitas,” kata Indah.
Di lambang daerah kabupaten Luwu Utara lanjut Indah, salah satunya adalah pohon sagu. Ia menganalogikan pohon sagu sebagai orang tua yang memberikan perlindungan kepada anak-anaknya, begitu juga pemerintah yang melindungi masyarakatnya.
“Itu salah satu makna dari pohon sagu. Yang kedua adalah dia adalah identitas dari kabupaten Luwu Utara, jika sagu hilang maka sama dengan Luwu Utara tidak ada karena lambangnya adalah pohon sagu” ungkap bupati perempuan pertama di Sulsel itu.
“Itulah kenapa kemudian kami berpikir untuk melakukan upaya budidaya dan memastikan sagu dalam kondisi apapun tetap ada di kabupaten Luwu Utara” tegas Indah.
Indah juga menyampaikan, saat ini yang menjadi tantangan kedepan bagaimana merangsang petani agar tetap mau menanam dan membudidayakan sagu.
Menurut Indah salah satu cara menumbuhkan minat masyarakat untuk membudidayakan sagu adalah dengan memastikan jika sagu memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan juga memiliki pasar.
“Memastikan bahwa sagu ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan memberikan keuntungan bagi petani yang membudidayakan, sehingga mereka termotivasi untuk terus melakukan budidaya sagu karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan pasarnya tersedia,” ungkap Indah.
Dengan adanya sagu day di Hotel Claro, Indah sangat mengapresiasi hal tersebut. Dengan hadirnya berbagai jenis menu makanan dan kue dari sagu yang disajikan di hotel berbintang tentu juga akan sangat berdampak ke petani Sagu.
“Atas nama seluruh masyarakat Luwu Utara khususnya yang bergerak di sektor perkebunan sagu saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada PHRI dan pihak hotel claro. Ini bentuk dukungan yang besar bagi pemerintah khususnya bagi masyarakat kita yang bergerak di sektor sagu saya berharap ini terus berlanjut. Semoga kedepan tidak hanya Claro tapi hotel hotel berbintang lainya juga menyajikan menu menu dari sagu,” tutup Indah. (*)