MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Partai NasDem membuka Posko Pengaduan Kekerasan Seksual di seluruh Indonesia. Hal tersebut dilakukan atas inisiatif Ketua DPP Partai NasDem Bidang Perempuan dan Anak, Amelia Anggraini.
Sebab, kata dia, pendirian posko lantaran jumlah korban kekerasan seksual sepanjang 2021 lalu meningkat. Itu, berdasarkan data milik Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).
Di mana, kekerasan pada anak di 2019 terjadi sebanyak 11.057 kasus, 11.279 kasus pada 2020, dan 12.566 kasus hingga data November 2021. Sementara pada kasus kekerasan yang dialami perempuan, dalam tiga tahun terakhir menurut data KemenPPPA, ada 26.200 kasus kekerasan pada perempuan.
Jumlah itu terkuak karena adanya laporan dari korban atau orang sekitarnya. Namun, permasalahannya, angka kekerasan seksual yang belum terlapor jumlahnya diprediksi lebih besar ketimbang yang sudah muncul ke permukaan.
“Kekerasan seksual yang tidak terlapor tidak bisa dianggap remeh, oleh karenanya kami membuat Posko Pengaduan Kekerasan Seksual di seluruh Indonesia. Saat launching, semua elemen internal partai seluruh Indonesia akan ikut serta secara virtual,” kata Amel, dalam rilis diterima RAKYATSULSEL, Senin (17/1).
Rencananya, Amelia mengatakan peluncuran posko bakal dilaksanakan secara simbolis pada tanggal Selasa 18 Januari 2022 di Kantor DPW Partai NasDem DKI Jakarta. Upaya ini dilakukan karena NasDem ingin all out dalam upaya penghapusan kekerasan seksual yang terjadi di Indonesia.
Anggota DPR periode 2014-2019 itu menjelaskan, Posko Pengaduan Kekerasan Seksual akan ada di setiap Kantor DPW Partai NasDem di masing-masing provinsi.
Program ini, lanjut Amel, merupakan kerja kolaborasi antara elemen internal seperti badan Advokasi Hukum Partai NasDem (BAHU), Garda Wanita Malahayati (Garnita), DPW seluruh Indonesia, dan dari pihak eksternal yakni Rumah Aman.