MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Setiap organisasi memiliki alat untuk mengukur kinerja masing-masing program. Sebab, penentuan indikator kinerja ini menjadi bahan pelaksanaan evaluasi. Begitu juga yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kota Makassar.
Di mana, Balitbangda Kota Makassar tengah mempersiapkan penyusunan Rencana Induk Kelitbangan atau RIK. Fungsinya, mengukur kinerja Balitbangda dalam mengimplementasikan dan mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang dicanangkan Danny-Fatma.
Kepala Balitbangda Kota Makassar, Andi Bukti Djufrie menyampaikan, penyusunan RIK ini salah satu bagian terpenting dalam program Balitbangda. Sebab, RIK nantinya akan menjadi tolak ukur kinerja terkait implementasi dan pendukung RPJMD.
Apalagi, sambung Bukti–sapaan akrabnya, posisi tersebut Balitbangda sebagai pendukung utama dalam mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar. Khususnya program prioritas.
“Kita lagi susun RIK, oleh karena itu Balitbangda harus “memayungi” dirinya dengan perangkat aturan beberapa Peraturan Walikota dan dokumen rencana induk penelitian,” ucap Bukti, Selasa (18/1).
Penyusunam RIK ini melibatkan sejumlah akademisi yang ketuai Prof. Ambo Tuwo, DEA dengan anggota Prof. Yusran Yusuf dan Prof. Lauddin Marsuni.
Kata Bukti, RIK ini juga memuat rencana penelitian yang akan dilakukan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemkot Makassar kemudian diintegrasikan serta dilaksanakan bersama dengan Balitbangda.
“Untuk itu, SKPD yang punya rencana penelitian, pengkajian, perekayasaan atau pengembangan teknologi inovasi untuk menyampaikan ke Balitbangda sehingga dapat diakomodir dalam kegiatan tahun berikutnya,” ucapnya.
“Artinya, RIK memuat rencana kegiatan terkait penelitian dan pengembangan di lingkup Pemkot Makassar,” tambahnya.
Selain itu, mantan Kadis PM-PTSP Kota Makassar ini, Balitbangda memiliki kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi. Itu, untuk memperkuat tim penelitian dan pengembangan.
“Disamping berencana meningkatkan sumber daya aparatur peneliti dan analisis melalui berbagai pendidikan dan pelatihan,” pungkasnya. (*)