MALAYSIA, RAKYATSULSEL – Beberapa waktu lalu, kartun Upin Ipin ramai diperbincangkan setelah sebuah rumor menyebutkan makam Upin Ipin yang viral di media sosial. Kabarnya, alasan Upin Ipin tidak pernah tumbuh besar adalah karena mereka sudah meninggal.
Foto-foto makam Upin dan Ipin yang tersebar menunjukkan makam kedua mereka di mana dikatakan Upin meninggal pada tahun 1995 dan Ipin pada tahun 1996.
Tak hanya itu, banyak yang menyebut Upin Ipin sebagai animasi dari Indonesia bukan Malaysia.
Melihat ramainya pemberitaan tersebut, pihak rumah produksi Les’ Copaque membuat klarifikasi dalam bentuk thread melalui akun media sosial resminya.
“Semua cerita Upin & Ipin adalah murni rekayasa dan ditulis sepenuhnya oleh Les ‘Copaque Production,” kata Les’ Copaque, Senin, 17 Januari.
“(Upin Ipin) tidak diambil atau diilhami dari kisah seseorang yang masih hidup atau telah meninggal dunia,” tulis Les’ Copaque dalam gurauan di akun resminya, Senin, 17 Januari.
Les’ Copaque menjelaskan bahwa cerita Hajah Ainon dibuat dengan pesan yang bermanfaat bagi penontonnya. Hajah Ainon adalah pengisi suara Opah, nenek dari Upin dan Ipin.
Tentang Upin dan Ipin yang yatim piatu, awalnya Les’ Copaque menjadi kartun ini sebagai side project karena kekurangan tenaga. Rambut upin dan ipin yang dibuat hanya dalam satu potong karena anggaran dan proses produksi yang dituntut lebih cepat.
Semua cerita dari Upin dan Ipin adalah murni fiksi dan ditulis sepenuhnya oleh Les’ Copaque Production. Itu tidak diambil atau diilhami dari kisah siapa pun yang masih hidup atau yang telah meninggal.
“Saat Upin & Ipin Season 1 tayang di TV9, itu hanya proyek sampingan. Karena keterbatasan waktu dan kurangnya tenaga, tidak ada karakter baru yang diproduksi dan LCP memilih untuk menjadikan Upin dan Ipin yatim piatu,” cuit Les’ Copaque.
Rencananya, Les’ Copaque akan menerbitkan buku sejarah tentang pertunjukan Upin dan Ipin pada Maret mendatang. Penggemar dapat mengetahui asal usul dan latar belakang cerita melalui buku tersebut. (voi/*)