Syarifuddin menolak merinci item-item anggaran yang telah disusun. Tapi, menurut dia, alokasi anggaran paling banyak yakni pada pengadaan logistik, APD, dan instrumen pendukung lain.
Dia juga membeberkan bahwa, pemerintah provinsi sudah meminta rencana anggaran biaya (RAB) dan nominal untuk segera ditindaklanjuti. Rencananya, pekan depan KPU Sulsel akan menyerahkan dokumen perencanaan anggaran tersebut ke pemerintan provinsi.
KPU Sulsel saat ini juga fokus pada tahapan lainya berkaitan dengan daftar pemilih berkelanjutan (DPB), desa peduli pemilih, serta rapat koordinasi bersama KPU daerah.
“Jadi, fokus kami saat ini lebih pada koordinasi sambil menunggu finalisasi jadwal Pemilu 2024,” imbuh dia.
Sementara Ketua KPU Kota Makassar, Farid Wajdi juga mengaku, telah melakukan penyusunan anggaran Pilkada 2024. “Kami menyusun dengan asumsi makro,” ujar Farid.
Menurut dia, khusus untuk Pemilu, anggaran disiapkan oleh KPU Pusat. Pihaknya, hanya melakukan pengusulan bila ada rapat koordinasi.
Farid mengatakan anggaran pemilihan wali kota Makassar pada 2024 tidak akan jauh berbeda dengan Pilwalkot sebelumnya. Pihaknya menghabiskan dana Rp84 miliar pada pemilihan 2019 lalu. “Tapi seperti akan lebih besar dibanding sebelumnya, karena kami akan melakukan penyesuaian, terutama upah penyelenggara,” beber Farid.