Olehnya itu, Amran yang dikenal peduli terhadap pengembangan pendidikan dan keagamaan, meminta dukungan semua pihak, baik alim ulama, tokoh masyarakat, para dermawan, maupun Forkompida untuk bersama mengantarkan Wajo jadi pencetak hafidz.
Selain itu, Pemkab Wajo juga sudah melakukan MoU atau kerjasama dengan Quamtum Akhyar Institut Yayasan, milik Udztas Adi Hidayat, dengan mengirim hafidz untuk mendapat pembekalan khusus.
“Pemkab Wajo telah mengirim 10 orang putra asal Wajo untuk berguru pada Quamtum Akhyar Institut yang dibina langsung oleh Udztas Adi Hidayat. Harapannya agar kelak bisa menjadi motivator bagi putra-putri Wajo untuk terus belajar Al Quran,” sebut kepala daerah yang bergelar Doktor ini.
Amran menambahkan, menjadi hafidz atau penghafal Al-Quran, memiliki beberapa keistimewaan jika ingin menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Sebab sejumlah universitas ternama di Indonesia, maupun dunia, memberi garansi meloloskan tanpa harus mengikuti seleksi. Bahkan bisa memilih langsung fakultas umum yang diinginkannya.
Sementara itu, Kabag Administrasi Kesejahteraan Rakyat Setkab Wajo, Hj. Ernawati Aras mengurai, Pemkab Wajo selalu siap memberi kemudahan bagi Pondok Tahfidz. Termasuk memfasilitasi jika ingin melakukan balik nama terkait lahan yang ditempati.
“Kami siap menfasilitasi antara Pondok Tahfidz dengan pihak Kementerian ATR/BPN terkait legalitas lahan yang ditempati. Tentu dengan tidak mengurangi aturan dan persyaratan yang ada,” jelas Erna.