“Saya mulai mengajukan usulan Guru Besar sejak Juni 2020. Ada dua kali perbaikan. Sekali lagi terima kasih kepada Para Guru Besar yang membimbing dalam penulisan jurnal terindeks scopus, dan kolaborasi teman-teman dosen lainnya. Terima kasih semuanya,” ungkapnya.
Peraih Satyalencana dari Dua Presiden
Munirah lahir di Mare-Bone, 26 Maret 1968. Pendidikan S1 diselesaikan jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Hasanuddin tahun 1992.
Gelar Magister diperolehnya dari Prodi S2 Pendidikan Bahasa Indonesia Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar tahun 2002. Ia menyelesaikan pendidikan S3 pada Program Studi Linguistik Universitas Hasanuddin tahun 2014.
Ia merupakan Dosen Diperkerjakan (DPK) Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX yang ditempatkan di Unismuh Makassar.
Munirah telah memeroleh penghargaan Satyalencana Karya Satya dari dua Presiden. Satyalencana Karya Satya 10 tahun dari Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono, dan 20 tahun dari Presiden Joko Widodo.
Ia juga menulis puluhan karya ilmiah, dalam bentuk buku, artikel pada jurnal/prosiding baik skala nasional, maupun internasional terindeks scopus.
Apresiasi Pimpinan
Sementara, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unismuh Makassar Erwin Akib PhD mengaku sangat berbahagia mendapat kabar tentang perolehan jabatan akademik Guru Besar Munirah.
“Alhamdulillah Selamat kepada Ibu Prof Munirah. Saat ini di FKIP Unismuh sudah ada lima orang guru besar,” ungkap Erwin.