Lebih lanjut, Anas menganalisis, masyarakat akan disuguhkan dengan pertarungan lima klaster tokoh. Klaster pertama Capres 2024 dari Ketua Umum Partai Politik yakni, Prabowo Subianto dari Gerindra, Airlangga Hartarto dari Golkar, Muhaimin Iskandar dari PKB, Agus Harimurti Yudhoyono dari Demokrat, Zulkifli Hasan dari PAN dan Suharso Monoarfa dari PPP.
Kedua, klaster tokoh pimpinan legislatif, yakni Ketua DPR RI Puan Maharani dan Ketua DPD RI La Nyalla. Klaster ketiga berasal dari tokoh menteri di antaranya, Menteri BUMN Erick Tohir, dan Menparekraf Sandiaga Uno.
Keempat, klaster tokoh TNI-Polri yakni Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Mantan Kapolri yang saat ini menjadi Mendagri Tito Karnavian dan Kepala BIN Budi Gunawan. Terakhir, klaster kepala daerah yakni, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Anas menyebut, La Nyalla berpotensi besar menjadi tokoh poros baru yang dapat mewarnai dinamika Pilpres 2024.
“Poros baru akan mudah terwujud jika parpol koalisi menyodorkan pilihan tokoh capres independen bukan dari parpol. poros baru ini dibangun dengan semangat by figur bukan by kader,” pungkasnya. (*)