MAKASSAR, RAKYATSULSEL – DPD Gerindra Sulsel, mempersiapkan diri untuk menghadapi pemilu 2024 mendatang. Salah satu adalah mempersiapakan insfrastruktur partai di Sulsel.
“Kita juga mulai merekrut caleg potensial, tentu semuanya normal dan satandar yang kita bahas,” kata Ketua DPD Gerindra Sulsel, Iwan Darmawan Aras (AIA), saat rakor bersama seluruh DPC dan DPD do kantor Gerindra Sulsel, Minggu (23/1/2022). Dirangkai kan silaturahmi sekaligus persiapan menghadapi HUT Gerindra.
Kamudian langkah-langkah dalam menghadapi Pileg dan Pilpres strateginya seperti apa, pola kerjanya seperti apa pendelegasian dan kewenanganya sperti apa.
Selain itu, pihaknya akan melakukan resufle kepengurusan tentunya ada beberapa dari pengurus yang berhalangan tetap atau menduduki jabatan tertentu.
“Maka yang tidak boleh berafiliasi dengan parpol tentu ituakan diganti dengan pengurus baru, sekaligus juga mengevaluasi kinerja pengurus,” tegas anggota DPR RI itu.
“Bukan hanya pengurus DPD termasuk kemudian menunjuk korda di setiap dapil Provinsi sebagai perpanjangan tanga DPD ke CPC dalam rangka mengevaluasi kinerja DPC,” sambung AIA.
Terkait dengan pembentukan infrastruktur sampai tingkat TPS. Menurutnya, ini juga salah satu bentuk penegasan kewenangan dari pada korda perdapil yang tentunya setiap dapil di isi oleh beberapa DPC.
“Bahkan ada satu dapil yang di isi oleh satu DPC kemudian kondisi dapil masing-masing,” terangnya.
Kordanya akan bekerja untuk sebagai perpanjangan tangan DPD untuk mengevaluasi kinerja mereka. Semua DPC akan dievaluasi karena hasil rakorda ada penugasan kepada setiap DPC untuk pembentukan infrastruktur itu.
“Dalam kurung waktu enam bulan itu kami nantinya mengutus korda untuk mengevaluasi dan memverifikasi sekaligus memvalidasi apa yang mereka sudah lakukan,” tuturnya..
Ditambahkan, Korda ini bekerja untuk memberikan laporan kepada DPD atau rekomendasi kepada DPD bahwa DPC tersebut nmasih layak dipertahankan atau harus dilakukan penyegaran.
Semua kabupaten akan ada koordanya masing-masing tetapi kita pembagian kordanya itu perdapil. Jika tidak memenuhi target sanskiinya itu pergantian ketua. Kita menganggap tidak ada keseriusan kalau memang tidak ada progres kedepan.
“Bahwa sekian bulan waktu yang sudah diberikan lantas tidak ada progrea peningkatan kinerjanya tentu sanksinya adalah pergantian ketua DPC. Intinya kita target tahun ini sudah rampung 100 persen strukturnya,” tegas AIA. (Yad)