MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Dua Anak Buah Kapal (ABK) KLM Darmawan Jaya yang dilaporkan hilang usai kapalnya tenggelam pada Senin (24/1) malam di perairan Kayuadi, Kepulauan Selayar berhasil ditemukan.
Keduanya ditemukan dalam keadaan selamat setelah empat hari mengapung di laut. Mereka yang berhasil ditemukan yakni Dermawan (31 tahun) asal Bone yang bertindak sebagai nakhoda dan Muna (18 tahun) asal Nusa Tenggara Timur (NTT) selaku juru mudi kapal KLM Darmawan Jaya.
Kepala Basarnas Sulsel, Djunaidi mengatakan kedua ABK itu ditemukan oleh nelayan setempat saat melintas di perairan sekitar tempat kapal KLM Darmawan Jaya tenggelam tepatnya di dekat Pulau Kalao Toa, pulau terluar Selayar, Jumat (28/1) siang.
“Yang ditemukan dua orang. Ia ditemukan di sekitar titik tenggelamnya kapal KLM Darmawan Jaya. Di dapat sama nelayan yang kebetulan lewat disana. Lalu nelayan membawa mereka ke Pelabuhan Bajoe Bone Sabtu sekitar Pukul 20.30 Wita baru tiba,” ungkap Djunaidi pada RAKYATSULSEL, Minggu (30/1).
Djunaidi mengatakan, selam empat hari terombang-ambing di lautan lepas. Kedua ABK tersebut bertahan dengan mengandalkan serpihan kapal untuk dijadikan pelampung.
“Menurut yang menemukan (nelayan), korban ini pegang kayu kapalnya,” kata dia.
Ditemukannya dua orang ABK ini menambah daftar korban selamat atas peristiwa tenggelamnya KLM Darmawan Jaya. Dimana dari lima orang yang dilaporkan berada di atas kapal itu, sudah ada tiga orang yang ditemukan. Sementara dua orang lainnya masih dalam pencarian.
“Tinggal dua orang yang masih dalam pencarian. Tim dibantu oleh masyarakat setempat juga TNI Polri. Pencarian kita perluas sekitar 5 mil dari titik awal kapal tenggelam,” sebutnya.
Adapun pencarian ini sudah memasuki hari ke enam, maka pencarian akan dihentikan besok. Dimana dalam aturan operasi SAR hanya bisa dilakukan tuju hari. Waktu itu bisa ditambah jika memenuhi standar operasi.
Mereka yang masih dalam pencarian yakni Asri Jaya (18) sebagai juru mudi kapal asal Kajuara, Kabupaten Bone, dengan Ahmad Febrianto alias Ahong (18) sebagai juru mudi asal Kabupaten Sinjai.
“Semoga hari ini bisa ditemukan karena belum ada laporan dari lapangan, dan itu besok sore sudah di tutup operasi. Aturannya begitu, kalau misalkan ada tanda-tanda dilakukan pencarian atau keluarga membiayai semua pencarian atau agen kapalnya membiayai, kita lakukan lagi. Itupun kalau ada tanda-tanda (Korban),” paparnya.
Sebelumnya, kapal KLM Darmawan Jaya pertama kali diketahui tenggelam saat Ardian Arlan yang merupakan masinis kapal berhasil dievakuasi oleh Kapal Perintis yang melintas di perairan Kayuadi pada Selasa (25/1) pagi.
Dari keterangannya, KLM Darmawan Jaya yang rencana berlayar menuju NTT dengan POB (personel on board) berisikan 5 orang awak kapal dan membawa muatan beras. Kapal tersebut dihantam gelombang tinggi saat berada di perairan Kayuadi dan akhirnya tenggelam.
Ardian terombang-ambing sebelum ditemukan kapal perintis yang berlayar menuju Bonerate Selayar. Kejadian ini dilaporkan ke Basarnas dan langsung mengerahkan personel di Pos Sar Selayar untuk melakukan pencarian terhadap korban lainnya. (Isak)