MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Kisruh ketersedian minyak goreng belum berakhir. Keberadaannya baik di Pasar maupun toko ritel di Makassar masih sulit ditemukan. Solusinya, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar akan menggelar pasar murah.
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto berencana melakukan program pasar murah di beberapa lokasi. Tujuannya, menekan laju harga minyak goreng yang kini masih fluktuatif dan belum sepenuhnya satu harga Rp14 ribu perliter yang ditetapkan pemerintah.
“Pemerintah kota sudah senantiasa siap untuk pasar murah, khusus untuk minyak goreng. Pak gubernur sudah memberi statement. Kita ikut perintah bapak gubernur,” kata Moh Ramdhan Pomanto, Selasa (1/2).
Kata Danny–sapaan akrabnya menegaskan, ketersediaan minyak goreng di pasaran maupun ritel sudah menjadi perhatian. Makanya, kata dia, Pemkot Makassar, Pemprov Sulsel, dan TNI-Polri turun tangan.
“Saya kira pemerintah kota, pemerintah provinsi, dan TNI-Polri, sekali lagi saya sampaikan bahwa menimbun di saat-saat seperti ini adalah pidana,” tegasnya.
Menurut Danny, persoalan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng sebenarnya bukan masalah utama saat ini. Akan tetapi, lebih kepada indikasi adanya penimbunan stok minyak goreng.
“Nah makanya penyakitnya ini adalah menimbun. Kalau didapat menimbun saya kira pihak kepolisian tidak akan pernah main-main soal itu,” tegasnya lagi.
Diketahui, Pemerintah telah menyiapkan 250 juta liter minyak goreng setiap bulan hingga 6 bulan ke depan. Ini artinya pemerintah menyiapkan sebanyak 1,5 miliar liter minyak goreng untuk masyarakat Indonesia termasuk Sulawesi Selatan. (*)