Oleh : Abbas Selong
(Wartawan Teropong Bulusaraung & Mantan PD.III FE.UMI)
TAHUN Dua Ribu Dua Puluh Satu telah menempatkan Fakultas Ekonomi & Bisnis UMI pada usianya yg telah genap 59 tahun. Sejumlah sumberdaya manusia terbaiknyapun selih berganti, datang dan pergi di singgasana Dekan yg menakhodainya, tentu dengan karakter dan gaya kepemimpinannya masing masing.
Hari ini Rabu, 02/02/2022, mata hati keluarga besar Civitas Akademika UMI kini tertuju pada gedung Auditorium Aljibra kampus II UMI, mata hati itu sedang menatap peristiwa bersejarah yang berlangsung disana, prosesi pelantikan empat orang Dekan terpilih oleh Rektor UMI, salah seorang diantaranya adalah Auditor PT. Kuala Kencana Sejahtera & PT. Nickel Empat Sekawan, yaitu Prof.DR.Mursalim Laekkeng, SE.,MSi.Akt.,CA.,CPAI.,CPA.,CSP.,CSRS.,ASEAN CPA. yang akan dilantik menjadi Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMI periode 2022 – 2026, menggantikan Prof. DR.H.Mahfudnurnajamuddin, SE.,MM.,CRA.,CRP.
Semua akan tercatat sebagai pelaku sejarah yg telah dan akan mempersembahkan karya
terbaiknya di zamannya, sudah dan akan memberikan kontribusi positif bagi eksistensi Feb. UMI yg diusianya ke 59 tahun tetap menjadi penyangga/penopang utama bagi tegak berdirinya UMI sebagai Perguruan Tinggi yg merupakan cagar alam intelektualitas yg harus independen melahirkan pemikir-pemikir bebas.
Jika didekati dengan pendekatan dalam perspektif kosep atau gagasan kampus merdeka oleh pemerintah, maka yg diperlukan adalah figur nakhoda yg kompeten, multitalenta dan berkapasitas keahlian mengatur (managerial skill) yg memadai.
Soal figur seperti yg dimaksud diatas, bagi Feb. UMI tidak dalam krisis, stock yang tersediapun jumlahnya tdk sedikit, Professor yg potensial menjadi Cikal Bakal Nakhoda di Fakultas pavorit ini rata rata memiliki kompetensi dan kapasitas yg cukup untuk menjadi komandan di Feb.UMI,
Salah satu diantaranya yg telah lahir dari rahim demokrasi kampus beberapa waktu silam, terpilih sebagai Dekan melalui prosesi suksesi Dekan FEB.UMI adalah Chaling.
Chaling, nama panggilan Prof.DR.Mursalim yang akan dilantik hari ini, kita do’akan semoga selalu mendapat pertolongan dari penguasa langit dan bumi, ALLAH SWT.
Chaling, nakhoda baru Feb.UMI, beri dia jalan, jangan dihambat untuk menata peta jalan intelektualitas menuju terwujudnya kampus merdeka dan merdeka belajar.
Bagi Professor kita yang akan digantikan Chaling sebagai Dekan Feb. UMI, ruang dan kesempatan baginya masih terbuka lebar untuk kembali mempersembahkan karya terbaiknya pada jalur yang lain dalam rangka mengisi ruang dan kesempatan berkreasi untuk mewujudkan amanat UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Cita cita luhur itu tentu hanya akan bisa dicapai jika diperjuangkan dengan cara cara yang bermartabat, konstitusional (senafas statuta UMI yg berlaku), para pihak tidak saling melukai namun saling menghargai, tidak saling memukul tapi saling merangkul, tidak saling pandang enteng tapi saling membentengi, tidak saling menendang tapi saling menggandeng, tidak saling menyisihkan namun saling mengizinkan, tidak saling memperselisihkan tapi saling mepersilahkan, tidak saling menghardik tapi saling menghormati, tidak saling merendahkan tapi saling meninggikan.
Sungguh, seperti itulah nilai nilai Ukhuwah Islamiah yang mestinya mewujud, kata Ukhuwah Islamiah seyogianya sangat SAKTI dan SAKRAL, tidak boleh dibiarkan hanya menjadi penghias bibir dan pemanis rasa, malu kita.
Kini, semua kita dan kita semua, para pihak dituntut untuk berkenan dan mau meletakkan kepentingan institusi (UMI) diatas kepentingan pribadi dan kelompok. Kini zaman sudah berubah banyak dan perubahan itu menuntut semua pihak memiliki kemampuan kolaboratif yaitu kesediaan berkolaborasi positif (baca : sinerjisitas).
Memanggul nilai nilai suci demokrasi dalam pengertian partisipasi dan toleransi adalah keniscayaan karna nilai nilai demokrasi mengajarkan individu untuk saling menghormati satu sama lain.
Menjadi pemimpin (baca : Nakhoda) di FEB. UMI yg memikul missi Tridarma Perguruan Tinggi yaitu : Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat adalah tanggung jawab yg akan dipertanggung jawabkan pada saatnya didepan Mahkamah Allah.
Untuk itu, lakukan kebaikan sekecil apapun karena kau tak tau kebaikan yang mana yang akan membawamu ke SURGA.
Islam ingatkan : “Kullukum ra’in wa kullukum mas’ulun an ra’iyyatihi” yg artinya, Setiap kalian adalah pemimpin (nakhoda) dan setiap pemimpin akan diminta pertanggung jawabannya.
Insya Allah, FEB. UMI dan semua yg menggantungkan harapan baiknya akan selalu dalam pertolongan Allah SWT.