MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulawesi Selatan segera menggenjot proyek kereta api (KA) Trans Sulawesi di Kabupaten Pangkep. Hal itu menyusul tuntasnya pembebasan lahan di wilayah Minasatene dan Biraeng. Lahan sepanjang 1,5 kilometer yang selama ini menjadi kendala telah dituntaskan sejak Rabu lalu.
Pembebasan lahan dilakukan dengan musyawarah mufakat dengan para pemilik tanah. Total ada lima bidang tanah yang dibebaskan dan menandai tuntasnya masalah pengadaan lahan untuk rel KA di Pangkep.
Berdasarkan data yang dihimpun, ada satu bidang tanah di Biraeng dan empat bidang tanah di Minasatene yang dibebaskan. Rinciannya yakni lahan milik Muchlis, Muh Akil, Halwiah dan Sukriadi di Minasatene, serta lahan milik Abdullah di Biraeng.
Para pemilik tanah di Biraeng dan Minasatene mengaku puas dengan harga yang ditetapkan pemerintah, meski pada awalnya mereka sempat bertahan. Namun, setelah negoisasi yang cukup panjang, mereka sepakat melepas lahannya demi mendukung penuntasan proyek KA di Sulsel.
Sabir selaku menantu Abdullah, pemilik satu bidang tanah di Biraeng, menyampaikan kesepakatan terkait pembebasan lahan menguntungkan kedua belah pihak. Ia pun mendoakan agar proyek KA Trans Sulawesi, khususnya di Pangkep segera tuntas dan bisa dirasakan manfaatnya.
“Alhamdulillah, sudah selesai ini. Ya, tidak merasa dirugikan dengan kesepakatan terakhir,” ujar dia, Kamis (3/2/2022).
Hal serupa disampaikan oleh Nurhayati, istri dari Muchlis selaku pemilik satu bidang tanah di Minasatene. Ia mengakui sebelumnya sempat bertahan dan bersikukuh tidak ingin melepas lahannya karena masalah harga yang tidak sesuai.
Dia menegaskan pihaknya tidak pernah ingin menghalangi proyek KA Trans Sulawesi. Hanya saja, kala itu pihaknya belum sepakat mengenai harga. Baru pada pertemuan terakhir, kata dia, akhirnya ditemui kesepakatan, dimana para pemilik tanah pun puas.
“Tidak ada niat untuk menghambat, ini sempat terhalang karena saya tunggu yang turun lihat langsung. Karena saya sudah melapor tapi tidak merespons, makanya saya pasang badan tunggu petugas yang mendatangi,” kata dia.
Kepala Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulsel, Andi Amanna Gappa, menyampaikan hambatan lahan 1,5 kilometer yang menjadi kendala progres rel KA di Pangkep akhirnya tuntas pada hari ini. Ia menyebut sebelumnya lima bidang tanah di Biraeng dan Minasatene ini yang sempat menghambat penuntasan proyek KA Trans Sulawesi.
“Jadi 1,5 kilometer yang jadi hambatan di Pangkep. Alhamdullilah akhirnya sudah rampung,” kata Amanna Gappa.
Amanna Gappa melanjutkan pihaknya menargetkan tahap awal proyek KA Trans Sulawesi tuntas dan mulai dilakukan uji coba pada Agustus 2022. Selanjutnya, operasional KA di Sulsel secara resmi dimulai Oktober mendatang. Adapun peresmian Proyek Strategis Nasional (PSN) itu akan dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
“Kami target semua selesai paling lambat Agustus mendatang. Lalu akan kita lakukan uji coba dan diharapkan Oktober nanti akan diresmikan Bapak Presiden Jokowi,” imbuh dia. (*)