PANGKEP, RAKYATSULSEL – Pemerintah Kabupaten Pangkep, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) komitmen memaksimalkan pengelolaan sampah daerah, menjadi lebih bermanfaat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Pangkep, Thamrin Taba usai study banding pengelolaan sampah di kota Makassar mengaku banyak mendapat informasi yang akan diadopsi di Pangkep, termasuk upaya menyulap sampah menjadi bernilai dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Hasil kunjungan kerja kemarin, bagaimana agar sampah yang merupakan proyek strategis nasional bisa ditangani dengan baik, jadi nanti ada upaya yang harus ditempuh,” ujar Thamrin Taba, Kamis (03/02/2022).
Untuk menjamin keberhasilan pengelolaan sampah, mantan Camat Bungoro tersebut akan menerbitkan aturan berupa peraturan bupati, yang memuat tentang pembentukan UPTD sampah, termasuk melibatkan seluruh ASN pemkab sebagai proyek percontohan.
“Nanti qta atur di perbup, untuk pembentukan bank sampah induk di Kabupaten, cabang di Kecamatan, dan unit di desa dan kelurahan, yang terpenting mewajibkan semua ASN menjadi nasabah bank sampah, dan dijadikan salah satu indikator promosi atau kenaikan pangkat, dan ASN sebagai promotor dalam mengurangi penggunaan bahan kemasan yang tidak bisa didaur ulang,” jelas Thamrin Taba.
Tidak hanya itu, pihak DLH Pangkep akan Membentuk UPTD Bank Induk sampah, dengan mengalokasikan anggaran untuk operasional dan pembelian sampah dari Kecamatan, desa dan kelurahan, termasuk mengurangi produksi sampah kabupaten Pangkep, yang saat ini tembus di angka 138 ton sampah perhari.
“Dengan pengelolaan yang baik jumlah Produksi sampah yang dihasilkan masyarakat dapat dikurangi dengan signifikan, dan tentu keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan seluruh komponen masyarakat,” pungkasnya.
Diketahui, pemerintah kabupaten Pangkep, kembali belajar terkait pengolahan sampah daerah, jika sebelumnya Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau sambangi kabupaten Cilacap, maka kali ini giliran Wakil Bupati Pangkep, Syahban Sammana kunjungi kota Makassar.
Dalam kunjungan ini wakil bupati Pangkep Syahban Sammana, didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), termasuk memboyong Camat, Lurah dan Kades, sekabupaten Pangkep, Rabu (02/02/22).
“Kita belajar, bagaimana Pemkot Makassar mengolah sampah. Kita tahu, produksi sampah Makassar yang besar. Itu yang mau kita tahu bagaimana pengelolaannya,” katanya.
Lanjut Syahban, salah satu trik pengolahan sampah melalui bank sampah. Sehingga, tidak semua sampah sampai ke tempat pembuangan sampah.
“Tadi kita dengar, di Makassar ada 300 bank sampah. Bank sampah itu yang memilah sampah, bahkan menjadi uang. Itu yang akan kita terapkan di Pangkep. Sudah ada bank sampah di Pangkep, itu yang akan kita maksimalkan,” tambahnya.
Dewan Pendiri Asosiasi Bank Sampah Indonesia (DP Asobsi), Saharuddin Ridwan menjelaskan, permasalahan sampah harus ditangani dari sumbernya. Mulai dari membuat regulasi, aspek kelembagaan dan membina pemuda atau mahasiswa sebagai pelopor pengelolaan sampah. Utamanya sampah organik dan anorganik.(*)