SLCC PGRI Parepare Mantapkan Persiapan Workshop Media Pembelajaran

  • Bagikan

PAREPARE, RAKSUL- Pengurus Smart Learning and Character Center (SLCC) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Parepare memantapkan persiapan jelang pelaksanaan Workshop Media Pembelajaran.

Rapat persiapan pemantapan kegiatan yang diagendakan dilaksanakan 12 hingga 17 Februari ini digelar di Edotel UPT SMK Negeri 3 Parepare, Selasa, (8/2/2022).

Dalam rapat itu, Ketua SLCC PGRI Parepare, Tamrin mengungkapkan progres kesiapan pelaksanaan Workshop yang sudah mencapai 90 persen.

“Alhamdulillah persiapan kita sudah mencapai 90 persen, termasuk tempat, jadwal, dan rekomendasi kegiatan dari Tim Gugus Covid-19 juga sudah terbit,” ungkap Tamrin.

Tamrin menguraikan, kegiatan Workshop Media Pembelajaran bertema “Melejitkan Potensi Peserta Didik dengan Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Digital” digelar di Gedung Balai Ainun Habibie. “Pesertanya guru TK, SD, SMP, dan SMA atau sederajat,” papar Tamrin.

Tamrin menyebutkan, kegiatan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Parepare ke-62 ini terdiri dari tiga paket materi. Paket pertama “Pengeditan Video Berbasis Aplikasi Camtasia” digelar 12-13 Februari. Selanjutnya, paket kedua dengan materi “Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Google Site” pada 14-15 Februari. Ketiga, materi “Desain Media Pembelajaran Berbasis Canva for Education” digelar 16-17 Februari.

“Kami masih membuka pendaftaran sampai 10 Februari. Meski demikian, kami membatasi jumlah peserta agar tidak membludak dan juga untuk menghindari kerumunan,” detail Tamrin yang diketahui merupakan Ketua MGMP Bahasa Indonesia tingkat SMP Kota Parepare ini.

Sementara, Ketua PGRI Parepare, Makmur yang meluangkan waktu menghadiri rapat itu mengapresiasi persiapan panitia yang dinilai matang ini. Kendati demikian, Makmur yang juga Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parepare berpesan agar kegiatan yang dilaksanakan tersebut dapat menunjukkan keteladanan dalam penerapan protokol kesehatan (prokes).

“Mengingat saat ini kita masuk pada level 2 sehingga saya berharap kita dapat mematuhi protokol kesehatan. Kita tidak membawa nama individu tetapi membawa nama PGRI. Guru itu digugu dan ditiru sehingga kita harus menjadi cermin bagi yang lain,” pesan Makmur. (*)

  • Bagikan