Tekan Kemiskinan, Bantaeng Terapkan Strategi Pelatihan dan Dipuji Kementerian Ketenagakerjaan RI

  • Bagikan

BANTAENG, RAKYATSULSEL – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantaeng memulai kerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Bantaeng. Kerja sama ini terkait dengan upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Bantaeng.

Kerja sama ini dilakukan dengan dimulainya pembukaan pelatihan berbasis kompetensi yang digelar di aula BLK Bantaeng, Desa Baruga, Kecamatan Pa’jukukang, Senin (7/2). Mereka yang dilatih adalah warga kurang mampu yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Kepala BLK Bantaeng, Ashari Arifuddin mengatakan, Pemkab Bantaeng bersama dengan BLK telah melakukan kerja sama. Kuota pelatihan ini adalah sebanyak 1.444 orang yang berlangsung selama 3 tahun. Pelatihan ini terdiri dari 40 paket jenis pelatihan.

“Peserta kita untuk pelatihan kali ini sebanyak 208 orang dengan 13 paket pelatihan. Pesertanya dari Bantaeng semuanya. Pemkab Bantaeng akan memfasilitasi bantuan peralatan dan permodalan melalui KUR nantinya,” jelas dia.

Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin mengatakan, para peserta pelatihan ini adalah mereka yang terdaftar dalam DTKS dalam usia produktif. Tujuan pelatihan ini adalah memutus mata rantai pengangguran dan kemiskinan di Bantaeng.

“Kita harapkan program ini bisa menjadi modal bagi mereka. Setelah ini, mereka bisa mendapatkan lapangan kerja dan bisa berhasil,” kata dia.

Bupati bergelar doktor pemerintahan ini juga menambahkan, mereka yang telah mengikuti pelatihan ini akan menjadi prioritas untuk mendapatkan program bantuan modal usaha berbasis dusun dan RW. Pemerintah juga akan berusaha memfasilitasi mereka dengan peralatan dan permodalan.

“Kita berharap mereka yang telah mendapat pelatihan ini mendapat prioritas, support dari Pemkab, Pemprov dan Perbankan,” kata dia.

Dia menambahkan, para alumni pelatihan ini diharapkan bisa menjadi wira usaha baru di Bantaeng. Menurutnya, potensi wira usaha ini bisa mendorong ketahanan ekonomi daerah.

“Pelatihan ini kita lakukan berdasar DTKS, ini Kemenaker yang memberikan support kepada Kemensos. Semoga apa yang kita lakukan ini bisa menjadi motivasi bagi kita semua dan senantiasa menjadi penopang pergerakan ekonomi. Harapan kami kerja sama ini terus berlanjut dan semakin baik,” jelas dia.

Dia juga meminta kepada peserta pelatihan untuk mengikuti pelatihan secara total. Bagi dia, peningkatan SDM ini adalah investasi yang tidak ternilai harganya.

Dirjen Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas) Kementerian Ketenagakerjaan RI, Budi Hartawan memberikan apresiasi terhadap inovasi dan upaya yang dilakukan oleh Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin.

Program pelatihan ini menyentuh langsung masyarakat yang membutuhkan keterampilan dan langsung bisa memutus mata rantai pengangguran dan kemiskinan.

“Peningkatan kompetensi itu tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Ini saatnya melakukan sinergitas dan kolaborasi,” jelas dia.

Dia mengatakan, sertifikat kompetensi menjadi syarat utama untuk masuk ke dalam dunia kerja saat ini. Dia menyebut, melalui pelatihan ini, para alumni akan mendapatkan sertifikat kompetensi berdasarkan paket pelatihan yang diikuti.

“Standar kompetensi itu penting. Contoh kemampuan las ada 9 level. Tentu perusahaan akan menjadikan syarat tenaga kerja sesuai dengan level kompetensinya,” jelas dia.

Tindak Lanjut MoU 19 Perusahaan Nasional

Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin mengatakan, pelatihan ini adalah salah satu tindak lanjut kerja sama yang telah ditandatangani antara Pemkab Bantaeng, Kemanaker dan 19 perusahaan swasta berskala nasional. Perjanjian kerja sama ini diteken pada 13 Desember 2021 lalu di Jakarta.

Perjanjian kerja sama itu disaksikan langsung oleh Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziah. Perjanjian kerja sama ini juga melibatkan 19 perusahaan mitra Industri nasional. Beberapa di antaranya adalah Japan Building Maintenance Association (JBMA), PT Semen Padang dan PT Indonsia Morowali Industrial Park.

“Ini adalah bagian dari tindak lanjut atas kerja sama yang ditanda tangani bersama Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziah,” kata Bupati peraih penghargaan ketahanan pangan terbaik tingkat nasional itu.

Dirjen Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas), Budi Hartawan juga mengakui jika pelatihan ini adalah tindak lanjut dari kerja sama itu.

Dia mengatakan, pemerintah kabupaten Bantaeng bersama dengan BLK menyediakan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Kemenaker akan membuka ruang untuk perusahaan.

Dia juga mengaku, Kemenaker akan mengumpulkan kompetensi apa saja yang dibutuhkan oleh perusahaan. Setelah itu, Kemenaker akan memfasilitasi mereka yang telah mendapatkan sertifikat kompetensi.

“Saya juga mendengar ada kawasan industri di Bantaeng ini. Mereka akan membutuhkan ribuan tenaga kerja. Nantinya kita akan memfasilitasi agar mereka (peserta pelatihan) bisa mengisi ruang industri ini,” katanya.

Dia juga mengapresiasi upaya yang dilakukan pemkab Bantaeng ini. Menurutnya, cara ini sangat tepat untuk memutus mata rantai pengangguran.

“Beliau ini memiliki visi yang hebat. Kalau semua Bupati seperti Bupati Bantaeng, kita tidur nyenyak semuanya,” kata dia.

Gratis, Sentuh Masyarakat Desa

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantaeng, Andi Irvandi Langgara mengatakan, kuota 1.444 selama tiga tahun ini adalah untuk masyarakat Bantaeng. Semua peserta akan direkrut berdasarkan data DTKS dan mendapatkan rekomendasi dari pemerintah desa.

“Yang sekarang ini, kita ambil 16 orang per desa. Ada 30 desa yang ikut,” kata dia.

Pelatihan ini akan dilakukan terus menerus selama tiga tahun. Mereka yang ikut pelatihan tidak dikenakan biaya apapun alias gratis.

“Ini untuk peningkatan SDM kita yang ada di pedesaan,” jelasnya. (Jet)

  • Bagikan