Fahidin Sebut Praktik Mafia Pupuk Sengsarakan Petani di Bulukumba

  • Bagikan

BULUKUMBA, RAKYAT SULSEL.CO – Pemda Bulukumba terus berupaya meningkatkan produksi gabah dan beras. Sejumlah program dan kegiatan dibuat untuk mendukung program peningkatan produksi gabah dan beras.

Penyediaan benih unggul merupakan salah satu yang disiapkan. Perbaikan infrastruktur pertanian juga dilakukan, seperti rehabilitasi bendung dan saluran air untuk mengairi lahan persawahan.

Namun, salah satu hal yang tidak kalah penting dalam meningkatkan produksi gabah dan beras adalah pupuk. Ketersediaan pupuk jelang musim tanam harus tersedia. Namun, distribusi pupuk bersubsidi setiap jelang musim tanam selalu bermasalah.

Dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi B DPRD Bulukumba dengan Dinas terkait serta distributor pupuk bersubsidi, mafia pupuk jadi sorotan.

Ketua Fraksi PKB DPRD Bulukumba, Fahidin HDK, mengatakan praktek mafia bersubsidi telah menyengserakan petani kecil. “Kalaupun dapat, mereka membelinya dengan harga di atas harga eceren tertinggi (HET),” ujar Fahidin, diakun media sosialnya.

Pemerintah sebenarnya punya instrumen untuk memantau penyaluran dan distribusi pupuk bersubsidi. Instrumen itu
dibutuhkan pemerintah untuk memastikan uang negara yang dikucurkan untuk membiayai program pupuk bersubsidi tidak disalah gunakan.

Fahidin pun meminta komisi pengawas pupuk dan pestisida (KP3) terdiri dari kepolisian, disperindag, pertanian, untuk tidak tinggal diam.

Fahidin juga meminta Inspektorat untuk melakukan audit total, mulai dari penyusunan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) sampai batas pendistribusian ke petani. (SAL)

  • Bagikan

Exit mobile version