MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Angka kasus pandemi sepekan terakhir meningkat drastis. Berdasarkan data posko covid, terkonfirmasi covid mencapai 322 orang per 9 Februari 2022.
Atas dasar itu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar mengusulkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dikembalikan menjadi siste belajar daring atau online. Apalagi, adanya satu sekolah yang lockdown setelah sejumlah murid dan guru terkonfirmasi positif.
Humas IDI Kota Makassar, dr Wachyudi Muchsin SH MKes, mengatakan dengan adanya varian omicron, perlu pembelajaran dikembalikan ke sistem daring.
“Dengan menimbang dan memperhatikan panduan dari WHO, publikasi ilmiah, publikasi di media massa, dan data Covid-19 di Indonesia pada saat ini, melihat meningkatnya kembali kasus Covid-19 saat ini dengan varian baru omicronnya perlu pembelajaran melalui sistem jarak jauh (PJJ) alias online sangat lebih aman,” kata dr. Wachyudin Muchsin, Kamis (10/2).
Selama pandemi, sambung dokter Koboi–sapaan akrabnya, anak atau peserta didik masih sangat memerlukan pendampingan orang tua saat berada di sekolah. Mengingat risiko sakit parah apabila tertular.
“Maka sebaiknya anak belajar dari rumah melihat saat ini kasus meningkat lagi Covid-19 dengan varian baru omicron,” jelasnya.
Doktor Koboi juga mengingatkan, orang tua juga harus memperhatikan kebutuhan anak termasuk mendorong vaksin di seluruh tingkatan umur.
“Perlu diajarkan juga pada anak dan guru untuk mengenali dan mengetahui gejala awal sakit dan melapor pada guru apabila diri sendiri atau teman ada yang mengalami gejala sakit,” sebutnya.
Di sisi lain dia menyebutkan perlunya pula evaluasi apakah prokes PTM saat ini sudah efektif diterapkan. Mulai dari pendidikan disiplin hidup bersih sehat, penerapan protokol kesehatan dari rumah hingga ke sekolah.
Termasuk mempersiapkan kebutuhan penunjang kesehatan anak seperti masker, bekal makanan dan air minum, pembersih tangan hingga rencana transportasi. (*)