MAKASSAR,RAKYATSULSEL – Anggota DPRD Sulsel, Sri Rahmi melakukan reses masa sidang 2 di Jalan Beringin Timur setapak II kelurahan Kassi-kassi kecamatan Rappocini Kamis tanggal 10 Februari 2022 yang di hadiri juga oleh anggota DPRD Makassar dari fraksi PKS Anwar Fuad.
Sri Rahmi yang merupakan ketua fraksi PKS DPRD Sulsel, pada setiap reses dirinya menyampaikan tidak mau banyak bicara akan tetapi mau banyak mendengar sehingga dirinya berharap warga manfaatkan sebaik-baiknya kesempatan ini.
“Pada laporan akhir semua fraksi akan menyampaikan hasil reses dan kami lampirkan semua yang menjadi masukan warga pada saat reses sebagai laporan hasil proses dari Fraksi PKS,” unarnya.
Karena menurutnya ini adalah momen penting karena ini akan menjadi dokumen resmi dibacakan dan dilaporkan di rapat paripurna DPRD provinsi yang merupakan rapat tertinggi di di parlemen karena dihadiri oleh Gubernur dan semua kepala dinas.
“Ini akan menjadi acuan untuk kami masukkan dalam daftar RKPD kemudian dalam dengan acuan rkpd kami akan menyusun RAPBD 2023 jadi sangat penting momen ini sangat penting untuk kita sampaikan aspirasi,” jelasnya.
Yang membanggakan di momen reses forum Sri Rahmi ada dua anggota DPRD yang hadir dari PKS PKS sehingga masyarakat mempunyai aspirasi yang menjadi kewenangan kota langsung ditangkap sama pak Anwar karena beliau anggota dewan di DPRD kota Makassar.
“Kalau kewenangannya provinsi itu tanggung jawab saya untuk mengeksplorasi sampai di DPRD provinsi karena masyarakat juga harus pahami bahwa ada kewenangan yang membatasi kami kalau untuk jalanan jalanan kecil-kecil paving block lorong-lorong lorong itu kewenangannya DPRD kota,” ungkapnya.
Lanjutnya, jika ada yang menyampaikan aspirasinya yang merupakan kewenangan kota Makassar didengar langsung oleh Ketua Fraksi PKS DPRD kota Makassar sehingga beliau yang akan menindak lanjuti.
“Kalau jalannya jalan besar jalan provinsi itu tanggung jawab saya untuk menyelesaikan atau memperluas,” tegasnya.
Pada kesempatan itu juga Bunga Rahmi sapaan akrabnya memperkenalkan program diantaranya Bunda mengaji, menurutnya program bunda mengaji beda dengan mengaji di masjid masjid yang banyak diperuntukkan untuk orang tua yang malu-malu datang di masjid padahal masih banyak orang tua yang tidak bisa mengaji.
“Ini salah satu program untuk kebanyakan orang tua berusaha agar bisa Khusnul khotimah bisa mengaji sebelum meninggal sehingga saya dan beberapa teman-teman menginfakkan waktunya untuk mengajarkan ibu-ibu atau bapak-bapak yang sudah tua ini di rumahnya secara gratis,” jelasnya.
Tambahnya, Bapak ibu akan diajarkan bagi yang masih buta huruf hijaiyah karena ini tujuannya untuk memerangi buta aksara Alquran dan itu juga salah satu amanat dari perda baca tulis Alquran Pemerintah Kota Makassar. (YAD)