Manager Strategi dan Operasional Jaringan Suara Indonesia (JSI), Nursandy Syam mengatakan mengatakan partai-partai politik sebenarnya sedang berupaya melakukan upaya pemunculan figur calon presiden. PKB misalnya mendorong Muhaimin Iskandar.
PAN juga demikian dengan memunculkan Zulkifli Hasan. Sementara Nasdem sedang dikait-kaitkan dengan figur eksternal seperti Anies Baswedan. “Hanya saja memang upaya pemunculan belum terkonsolidasi secara total dan masif,” ujar Nursandy.
Menurut dia, masing-masing partai memiliki pertimbangan politik dalam bersikap. “Saat ini intensitas komunikasi politik lintas parpol sedang berjalan. Jadi situasinya masih sangat dinamis,” singkatnya.
Adapun pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Makassar, Andi Luhur Prianto mengatakan hampir semua survei tentang kandidat Pilpres 2024, memotret lemahnya tren elektoral ketua-ketua dan elit utama partai. “Tentu disclaimer bagi Prabowo, yang sudah running di tiga pemilihan presiden,” ujar dia.
Menurut dia, bila melihat hasil survei, tren elektabilitas yang tinggi justu datang dari figur kepala daerah. Di mencontohkan Guberur DKI Jakarta, Anis Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Hasil sigi Trust Indonesia Research and Consulting menyebutkan Anies menduduki peringkat kedua dengan elektabilitas sebesar 16,3 persen. Sementara Ganjar sebesar 16,1 persen. (*)