MALILI, RAKYATSULSEL – Peringatan bulan keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional Tahun 2022 ditutup dengan Upacara Peringatan Bulan K3 Nasional. Kegiatan yang dilaksanakan di Lapangan Persesos Sorowako ini diselenggarakan dengan peserta terbatas, Sabtu 12 Februari 2022.
Bertindak selaku Pembina upacara yakni Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Sulsel Abd. Hayat Gani yang sekaligus mewakili Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman.
Upacara Bulan Bakti K3 dengan tema “Penerapan Budaya K3 Pada Setiap Kegiatan Usaha Guna Mendukung Perlindungan Tenaga Kerja di Era Digitalisasi” ini, dihadiri oleh berbagai pihak. Diantaranya pengawas ketenagakerjaan, BPJS ketenagakerjaan, perwakilan BUMN dan BUMD, serta berbagai instansi lainnya.
PT Semen Tonasa sendiri turut berpartisipasi menghadiri kegiatan ini. Rombongan dipimpin langsung oleh GM Komunikasi dan Hukum Said Chalik yang juga mewakili manajemen.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Abd. Hayat Gani saat membacakan sambutan Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan mengatakan, bahwa pandemi Covid-19 dua tahun ini memberikan pengaruh besar terhadap relasi hubungan industrial. “Berbagai kondisi tersebut, tentunya tidak boleh menurunkan semangat kita untuk tetap produktif. Dan penerapan standar K3 merupakan salah satu upaya alternatif yang dapat dilakukan,” imbuhnya.
Sementara itu GM Komunikasi & Hukum PT Semen Tonasa Said Chalik mengungkapkan bahwa PT Semen Tonasa sangat berkomitmen terhadap penerapan dan penegakan K3 di perusahaan.
“Kami di Semen Tonasa sangat mendukung himbauan pemerintah provinsi. Ini juga sejalan dengan spirit perusahaan kami yang senantiasa berusaha meningkatkan quality of life dan quality of product melalui penerapan K3,” ucapnya.
Ia juga menambahkan, bahwa salah satu bukti komitmen perusahaan dalam rangka menerapkan K3 adalah menjadikan Zero Accident Rate sebagai KPI perusahaan. Selain itu, setiap unit kerja di PT Semen Tonasa juga wajib menyusun Identifikasi Potensi Bahaya serta melakukan pengawasan dan memitigasi risiko yang mungkin akan muncul. (*)