Masalah ini disebut Nana dari kajian pihaknya sudah berlangsung sejak lama. Oleh karena itu dirinya berjanji akan mencari solusi atas masalah ini. Apalagi dalam beberapa kejadian masyarakat yang tidak mengetahui apa-apa sering menjadi korban.
“Berikutnya ini masalah perang kelompok, disini rupanya kalau perang antar kampung bawa parang, bawa batu, badik sama itu panah (busur), itu bahaya lagi (busur) sampai ada korban yang meninggal dunia. ini saya anggap bahaya sekali,” ucapnya.
Untuk itu, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait, mulai dari Wali Kota Makassar, TNI, tokoh masyarakat, RT/RW dan lainnya yang dinilai bisa menjadi bagian dalam menyelesaikan permasalahan ini.
Nana pun memberikan atensi, kelompok-kelompok yang masih kedapatan membawa atau menguasai senjata tajam berupa busur itu akan ditindak tegas pihaknya.
“Ini sudah berlangsung puluhan tahun. Ini yang paling bahaya. Target saya ke depan karena tidak bisa juga kita sendiri (Polda), saya minta Pemda,TNI tokoh masyarakat, untuk duduk bersama menyelesaikan. Saya akan tindak tegas pelakunya. Busur itu masuk senjata tajam di undang-undang darurat,” paparnya.
Soal covid-19, kata Nana, Polda Sulsel disebut terus berupaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus dari Wuhan tersebut. Salah satu langkah awalnya adalah vaksinasi yang terus di genjot. Termasuk juga sosialisasi penerapan protokol kesehatan.
“Kami saat ini fokus dalam hal perhatian kesehatan masyarakat bersama TNI dan Pemda. Terus kami lakukan kegiatan vaksinasi. Karena ada terget,” sebutnya.
“Kemarin target kita kejar harus 70 persen, waktu baru masuk (menjabat) baru 40 persen vaksinasi. Kami koordinasi dengan Gubernur dan Pangdam agar bisa dipercepat,. Akhirnya di akhir tahun 2021 71,6 persen,” katanya.
“Jadi terget tercukupi. Sekarang Februari harus 100 persen. Tapi ada keterlambatan sekarang 82,65 persen kemarin, agak terlambat,” tambahnya.
Nana menyampaikan, jalan keluar dari Covid-19 adalah disiplin protokol kesehatan (prokes). Tiga kunci utamanya yakni disiplin prokes, penguatan 3T juga akselerasi percepatan vaksinasi Covid-19 bisa jadi solusi mengatasi penyebaran virus itu.
“Saya sampaikan tiga kuncinya, yang pertama disiplin protokol, penguatan 3T, dan akselerasi percepatan vaksinasi. Sekarang vaksinasi kita dikejar terget,” kuncinya. (Isak)