Sementara itu, AHY hadir di UNM sebagai Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institut. Dia membawakan kuliah umum dengan tema memperkukuh karakter bangsa generasi milenial menuju Indonesia Emas 2045.
AHY didampingi sejumlah politikus senior Demokrat seperti Wakil Ketua MPR RI Sjarifuddin Hasan, anggota Komisi I DPR RI yang juga Sekjen DPP, Teuku Riefky Harsya, anggota DPR RI asal Sulsel, Aliyah Mustika Ilham dan Devy Bijak, serta mantan Ketua Fraksi Partai Demokrat, Mohammad Jafar Hafsah.
Dalam paparannya, AHY menyatakan saat ini ada tiga tantangan demokrasi. Pertama, money politik atau politik uang. Kedua, politik identitas berupa suku, etnis, hingga agama.
Menurut dia, hal itu tidak jadi masalah selama bisa saling mendukung. “Tapi, hati-hati dengan politik identitas yng bermaksud mengadu domba,” ujar dia.
Hal ketiga yang patut diwaspadai, kata AHY, adalah post truth politics atau politik dengan menyebarkan informasi bohong. Dia mengatakan,hal itu bukan hal baru apalagi saat ini teknologi sudah sangat maju.
“Bayangkan cuma model jempol, disebar masuk grup dan media sosial, isinya fitnah untuk menghancurkan karakter seseorang,” ucapnya.
Dengan begitu, AHY meminta kepada seluruh generasi muda untuk bersiap menghadapi tiga tantangan demokrasi ini. “Tiga tantangan ini saya akan gelorakan agar kita bisa berjuang untuk memperbaikinya,” pungkas AHY. (FAH)