Komisioner KPU & Bawaslu RI Tanpa Perwakilan Sulsel, Begini Tanggapan Akademisi

  • Bagikan

“Patut disayangkan dengan tidak lolosnya pada 5 besar wakil dari Sulawesi Selatan untuk Bawaslu RI yaitu Ibu Mardiana Rusli,” kesal pria asal Jeneponto itu.

Apalagi kata dia, Mardiana adalah sosok ketereakilan perempuan dan mantan aktivis perempuan. Hal ini juga dilatarbelakanginatas pengalaman pernah menjadi komisioner KPU Provinsi Sulsel.

“Padahal dia sangat layak dan berintegritas untuk jabatan itu. Saya mengapresiasi perjuangan Ibu Mardiana karena prestasi luar biasa bisa bersaing dari awal hingga menembus 10 besar,” puji Attock.

Meskipun tak ada perwakilan dari Sulsel. Dosen ilmu komunikasi politik UIN Palu itu menilai bahwa ada kemajuan dalam penentuan nama-nama komisioner untuk tahun ini.

“Saya melihat ada kemajuan berarti dalam penentuan itu,” jelas mantan pengurus KNPI kota Makassar itu.

Lebih lanjut, aktivis dan pengurus HMI Cabang Makssar itu menyebutkan jika, apresiasi kepada DPR karena dalam penentuan tidak ada warna dan latar belakang yang dominan.

“Apalagi di KPU yang meloloskan hanya 1 incumbent adalah bukti bahwa komisi II benar-benar menyeleksi ketat dan memilih yang terbaik di antara 14 orang tersebut,” terangnya Attoc.

Daftar Komisioner KPU 2022-2027 terpilih di Komisi II DPR RI yakni Betty Epsilon Idroos, Hasyim Asy’ari, Mochammad Afifudin, Parsadaan Harahap, Yulianto Sudrajat, Idham Holik, dan August Mellaz.

Sementara daftar Anggota Bawaslu 2022-2027 terpilih yakni Lolly Suhenty, Puadi, Rahmat Bagja, Totok Hariyono, dan Herwyn Jefler Hielsa Malonda. Merkea akan dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dihimpun dari berbagai sumber Anggota KPU dan Bawaslu terpilih didominasi kader dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Saat ditanya Attoc Suharto, adanya juga komposisi didominasi HMI. Harapanny selaku kader hijau hitam ke penyelenggara. Dia enggan mengomentari.

  • Bagikan

Exit mobile version