PAREPARE, RAKSUL – Komunitas pencinta dan pelestari benda pusaka Kota Parepare, Gamacca, akan gelar pameran benda pusaka, di Hilal Point, Jalan Abdul Kadir, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, 11 Maret 2022, mendatang.
Pameran yang bertajuk
Revitalisasi nilai-nilai budaya, memperkokoh jati diri dan karakter bangsa, melalui pameran Parewa Bessi dan Pagelaran Seni Budaya itu, akan menyuguhkan sejumlah pertunjukan untuk menghibur pengunjung, seperti pameran bilah pusaka, angngaru, sigajang lelang lipa (baku tikam dalam sarung), dan pentas tari Jeppeng.
“Komunitas Gamacca akan memamerkan benda-benda pusaka ,berupa parang, badik, tombak, dan pedang, parang, kris, dan benda pusaka lainnya.
Pameran ini, selain peringati hari jadi Kota Parepare ke-62 juga menarik minat warga berkunjung ke Kota Parepare.
Pameran ini diharapkan mampu mendongkrak pariwisata dan memberikan pemahaman ke masyarakat bahwa merawat dan melestarikan benda pusaka itu bagian dari budaya. Bukan mistis.
Ketua Gamacca H Anshar mengatakan, pameren benda pusaka ini untuk melestarikan kebudayaan Sulawesi Selatan, berupa badik, parang, kris, tombak, parang dan benda-benda bersejarah lainnya. Ia berharap, genarasi muda bisa memaknai filosofi benda pusaka.
“Kegiatan ini diisi berbagai pertunjukan seperti angngaru, dan persembahan tarian khas Kota Parepare, Tari Jeppeng. Kegiatan inti berupa pemeran bilah pusaka yang akan menampilkan pusaka pusaka besi, seperti badik, tombak, dan lain-lain.
“Ratuasan bilah pusaka yang akan kami pamerkan, berasal dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat,” jelasnya.
H Ansar berharap, masyarakat bisa mengenal potensi budaya yang ada di Sulawesi Selatan.
Mengenal budaya akan timbul rasa kepedulian kita untuk terus merawat peradaban, dan menjaga alam kita.
Sementara itu, Ketua Panitia Pameran Benda Pusaka, Zulkarnaen, SH mengatakan, pada pameran ini kami akan menghadirkan beberapa pusaka dan badik-badik dari berbagai komunitas pecinta pusaka yang ada di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
Pengunjung, kata dia, bisa mengamati secara langsung pusaka dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat yang ditampilkan pada pameran pusaka dan pagelaran seni budaya.
Pameran ini, kata dia, direncanakan berlangsung selama tiga hari (11-13) Maret 2022 akan menerapkan protokol kesehatan ketat dan terbatas. (*)