MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Daerah (PD) Makassar, Ikatan Alumni Pesantren IMMIM Makassar (IAPIM) menggelar dialog dengan tema Implementasi Syariah dan Fiqih Maklumat MUI Sulsel Adab Pengantaran Jenazah di Kafe Kanrejawa Rabu (23/2).
Ketua Umun Korps Muballigh atau Muballighah Dewan Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia Sulsel, A Erwin Baharuddin mengatakan MUI Sulsel perlu membuat kerjasama dengan Korps Muballigh DMI Sulsel. Tujuannya agar muballigh DMI Sulsel bisa menyosialisasikan ke masjid-masjid maklumat MUI Sulsel mengenai pengantaran jenazah.
“Perlu juga MUI teken MoU dengan Polda Sulsel agar penyelenggaraan pengantaran jenazah dikawal oleh politi lalu lintas. Agar dalam perjalanan pengantaran jenazah mereka tidak anarkis karena diawasi oleh polisi,” ujarnya.
Yang lebih penting, kata Ust. Erwin–sapaan akrabnya, masyarakat memang perlu ditingkatkan literasi beragamanya dan meninggikan rasa kemanusiaannya.
“Karena bagi saya fenomena anarkis pengantar jenazah tak hanya terkait dengan fiqih namun juga soal kemanusiaan,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi Fatwa MUI Sulsel Syamsul Bahri Abd. Hamid menyampaikan jika di zaman sahabat pernah ada tradisi pengantaran jenazah diikuti dengan suara keras, ramai dengan membawa timbak yang dibakar api diujungnya.