WAJO, RAKYATSULSEL – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo dan stakholder pendidikan terus berusaha berkolaborasi memajukan sektor pendidikan. Salah satunya merumuskan berbagai inovasi untuk dikembangkan.
Di dialog pendidikan yang digelar di ruang pola kantor bupati, Sabtu (26/2) misalnya, para pengurus komite sekolah dan sejumlah kepala sekolah dikumpulkan untuk bersama menyamakan persepsi bagaimana menjadikan Wajo sebagai “kota pendidikan”.
Bupati Wajo, Amran Mahmud yang hadir langsung memberi pengarahan, berharap kegiatan seperti ini, mampu melahirkan ide dan gagasan untuk kemajuan pendidikan. Sebab memajukan sektor pendidikan, dibutuhkan kerjasama lintas elemen.
“Pendidikan itu sangat kompleks, sehingga tidak bisa berjalan sendiri dengan hanya satu OPD yang bekerja. Harus ada dukungan dari seluruh pemangku kepentingan yang terkait,” kata Amran saat membuka dialog pendidikan ini.
Amran Mahmud melanjutkan, selama ini, Pemkab Wajo telah menjalin kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi, baik yang ada di Wajo maupun yang ada di luar Kabupaten Wajo untuk pengembangan pendidikan.
Salah satu target dari kerjasama seperti ini, yakni bagaimana mengembangkan mutu dan sumber daya manusia pelaku pendidikan di Wajo.
“Tentu kita ingin agar SDM pendidikan juga mampu beradaptasi dengan perkembangan yang saat ini semakin cepat sehingga bisa menemukan metode mengajar dan mentransfer ilmu yang sesuai dengan kondisi saat ini,” ungkapnya.
Ia berharap melalui dialog pendidikan yang bertema “Optimalisasi Komite Sekolah untuk Peningkatan Mutu Layanan Pendidikan”, mampu melahirkan catatan dan rekomendasi untuk pengembangan pendidikan di Kabupaten Wajo.
“Salah satu pihak yang tentu kita harapkan dukungan dan kontribusi terbaiknya selain Kepala Sekolah adalah Komite Sekolah. Apalagi dengan adanya legalitas melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 75 tahun 2016 tentang Komite Sekolah akan lebih menguatkan keberadaan komite sekolah,” ucap Amran Mahmud.
Permendikbud tersebut, lanjut Ketua IKA Uniprima Sengkang ini, sudah merevitalisasi peran komite sekolah dengan prinsip gotong-royong.
“Dengan prinsip tersebut, Komite Sekolah akan mampu memaksimalkan perannya dalam peningkatkan mutu sekolah dengan baik dalam penggalangan dana, maupun pengawasan penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan dengan tetap berpedoman pada Permendikbud,” papar Amran Mahmud.
Berdasarkan pantauan, di dialog pendidikan ini, juga dihadiri Wakapolres Wajo, pejabat dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, para kepala sekolah dan pengurus Komite Sekolah se-Kabupaten Wajo, serta perwakilan stakholder pendidikan lainnya. (*)