MAKASSAR, RAKYATSULSEL – To Accae institut akan menghadirkan pameran tunggal karya lukis Armin Mustamin Toputiri. Pameran diselenggarakan pada 12-17 Maret di Claro Hotel Makassar.
Manager Exhibisi, Moch Hasymi Ibrahim menjelaskan, pameran ini akan mengisi kekosongan dan mengakhiri kevakuman pameran tunggal yang sudah tidak pernah lagi hadir setidaknya dalam rentang waktu 30 tahun terakhir di Makassar. Padahal seni rupa di Sulawesi Selatan ini tumbuh dan berkembang.
“Tema pamerannya adalah zoon politicon,” ungkap Moch Hasymi.
Kenapa temanya zoon politicon, lanjut Hasymi, karena pelukisnya adalah seorang politisi. Armin Mustamin pernah duduk dua periode sebagai anggota DPRD Sulsel. Selain itu, Armin juga adalah seorang penulis esai yang produktif.
“Kenapa dia melukis? Saya menduga karena mungkin gagasan-gagasannya sudah tidak bisa lagi tertampung melalui aktivitasnya sebagai seorang politisi dan juga melalui tulisan-tulisan,” paparnya.
Hasymi mengakui, Armin adalah seorang penulis esai yang baik. Namun, karena mungkin ada dorongan lain sehingga ia memilih bertransformasi dari seorang politisi, penulis, menjadi pelukis.
“Dan inilah yang membuat pameran ini menarik untuk disimak,” katanya.
Hasymi mengurai, background Armin sebagai politisi dan penulis yang kaya gagasan bisa terlacak dari lukisan-lukisan yang akan dipamerkan nantinya.
Dari 55 lukisan yang akan dipamerkan itu semua nadanya, temanya tentang politik dan kehidupan politik.
Bahkan behind the scene dari aktivitas politik di daerah ini dan Indonesia. Termasuk ide dan pokok-pokok pikiran yang ingin disampaikan lewat lukisan.
“Pameran ini juga dimaksudkan untuk mengisi agenda kultural di Kota Makassar. Karena Makassar ini kota maju, berkelas dunia, itu harus diisi agenda kultural. Tidak bisa hanya diisi agenda sosial politik,” imbuhnya.