Menurut Yuddy, bank bjb sangat terbuka untuk kolaborasi, tidak terbatas pada Bank Bengkulu saja, tidak menutup kemungkinan bank bjb akan bersinergi dengan BPD yang lainnya juga dalam waktu dekat. “Tentunya sinergi yang dilakukan haruslah memberikan manfaat yang positif bagi kedua belah pihak, jadi dalam kerangka pengembangan bisnis bersama sama, ” pungkas dia.
Dengan dilakukannya sinergi, dari sisi kemampuan pembiayaan akan meningkat mengingat bank bjb dengan modal yang jauh lebih besar akan mampu menyerap kebutuhan kredit dengan nilai yang lebih besar. Misalnya untuk pembangunan infrastruktur daerah maupun project strategis dengan skema pembiayaan bersama.
Menurut dia, bank bjb siap bersinergi dan kolaborasi dengan BPD lain di Indonesia dengan semangat meningkatkan pelayanan kepada nasabah dan pemerintah daerah. kolaborasi bank bjb dengan BPD lain di Indonesia bertujuan untuk kemajuan bersama serta saling menguntungkan.
“Kolaborasi adalah hal paling penting yang harus dilakukan BPD serta melakukan inovasi dan bertransformasi agar bisa bersaing di industri perbankan,” katanya.
Diketahui bank bjb merupakan BPD terbesar di Indonesia dengan infrastruktur yang mumpuni sehingga infrastruktur tersebut dapat dimanfaatkan oleh BPD secara bersama sama. Saat ini, bank bjb sedang fokus dalam pengembangan infrastruktur IT. Hal itu dibuktikan dengan dilakukannya kerja sama dengan sejumlah perusahaan teknologi untuk pengembangan digitalisasi. Kerja sama dibangun untuk mendukung IT digital enablement dalam rangka modernisasi infrastruktur menuju era digital dengan ISO 20000 dan ISO 27001.
Kerja sama pengembangan digitalisasi bank bjb dilakukan dengan Amazon Web Service (AWS), PT DCI Indonesia, serta Alibaba Cloud. DCI Indonesia merupakan data center Tier IV pertama di Asia Tenggara yang mampu memberikan layanan infrastruktur data center yang handal, aman, terpercaya sesuai dengan standar operasional global. DCI menjamin SLA 99.999% atau waktu downtime maksimal 5 menit dalam setahun. (*)