PANGKEP, RAKYATSULSEL – Program Pascasarjana Ilmu Administrasi Negara, Universitas Dayanu Ikhsanuddin, Bau-bau, Sulawesi Tenggara pelajari Inovasi pelayanan publik daerah milik pemerintah kabupaten Pangkep.
Banyaknya inovasi daerah terkait pelayanan publik di Pemkab Pangkep menjadi alasan pihaknya melakukan studi pengamatan dan penelitian.
“Kita saat ini sedang meneliti langsung seperti apa Pangkep dalam berinovasi, memastikan teori yang kami dapatkan di kampus dan bagaimana prakteknya di lapangan,” ungkap Ketua Program Studi Pascasarjana Ilmu Administrasi Negara Universitas Dayanu Ikhasanuddin, Dr. Ladidi.
Penelitian dilakukan di tiga organisasi perangkat daerah (OPD) di Pangkep, yakni Dinas pendapatan daerah, dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).
Rombongan Universitas Dayanu Ikhasanuddin, diterima langsung Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau (MYL), di rumah jabatan bupati, Selasa(1/3/22).
MYL menjelaskan Pangkep memiliki 13 kecamatan, dimana 96 persennya adalah wilayah lautan, bahkan Pangkep memiliki wilayah yang berbatasan langsung dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kalimantan Selatan.
Kondisi wilayah inilah yang mendorong Pemkab Pangkep untuk terus menghadirkan inovasi dalam mempermudah pelayanan kepada masyarakat.
MYL juga telah menekankan kepada ASNnya melalui program Di satu ASN satu inovasi, dimana Inovasi terbaik, akan dibiayai oleh pemerintah daerah.
“Dengan inovasi yang ada, pelayanan publik bisa menjangkau semua masyarakat di semua wilayah. Komitmen kami, bagaimana memberikan pelayanan maksimal kepada semua masyarakat di semua wilayah. Baik terkait pendidikan, kesehatan dan lainnya,” singkat Bupati termuda di Sulsel tersebut.(*)