MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Penjabat (Pj) Direktur Utama (Dirut) Perumda Air Minum (PDAM) Kota Makassar, Beni Iskandar menyebut perekrutan pegawai PDAM dilakukan dengan tranparansi tanpa intervensi dari pihak manapun.
Hal itu disampaikan untuk menepis tudingan yang menilai ada titip-titipan dalam penerimaan pegawai PDAM. Kata Ben–sapaan akrabnya, seluruh mekanisms perekrutan di publis baik media cetak maupun online.
“Pengumuman penerimaan pegawai itu terbuka untuk umum. Tidak ada kita sebut disitu judulnya untuk komunitas,” tegas Beni, Jumat (4/3).
Diketahui, pengumuman hasil seleksi berkas calon pegawai Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Makassar, Kamis (3/3). Dari 4.823 pendaftar, sebanyak 872 orang dinyatakan lolos berkas dan berhak mengikuti seleksi selanjutnya. Yakni, tes psikologi dan wawancara.
Kata dia, banyak pelamar yang dinyatakan tidak lulus berkas diakibatkan beberapa hal. Mulai, masalah dari lampiran yang di cantumkan oleh para pelamar diantaranya SKCK yang sudah tidak berlaku, tanda tangan lamaran yang di scan ataupun surat keterangan sehat yang diambil bukan pada Instansi Pemerintah..
“Setelah di umumkan sekian lolos berkas, banyak keberatan ke saya, jadi saya katakan itu sudah sistem,” tegas Beni.
Dia menuturkan persoalan ada aduan tidak lolos dan lain hal bukan kewenangan direksi untuk menentukan. Itu, hak prerogatif panitia seleksi (Pansel). Sehingga dirinya, tak bisa mengintervensi keputusan pansel.
“Banyak juga keberatan dia lupa tidak liat sampai lupa mendaftar, tidak ada kompromi disitu kewenangan pansel saya tidak interfensi pansel,” ungkapnya.
“Hari ini saya banyak di tekan komunitas, teman sendiri, bahwa bantu dulu. Bagaiman saya mau bantu, apalagi (ada yang tidak mendaftar) dia mau tekan saya,” ungkapnya. (*