Kedua, keuangan yang melihat seberapa besar anggaran dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan, serta kinerja pemerintah daerah dalam menggali dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan asli daerah serta pendapatan lain-lain yang sah.
Ketiga, aspek pencapaian hasil fisik dan manfaat yang menekankan pada penilaian terhadap hasil-hasil fisik secara nyata sebagai indikator kinerja Pemerintah Daerah.
Ketua DPD PAN Wajo itu mengatakan, selama satu tahun ini pertumbuhan ekonomi Wajo dari sisi permintaan masih didukung kinerja investasi dan konsumsi. Sementara, dari sisi penawaran (sektoral), kinerja perekonomian lebih banyak didorong sektor pertanian.
“Kita berharap akan dapat memelihara pertumbuhan ini. Jika melihat kinerja perekonomian Kabupaten Wajo dalam satu tahun terakhir ini, tantangan ke depan adalah bagaimana menjaga momentum pertumbuhan, dan bahkan peningkatannya,” ungkapnya.
Ia menambahkan, melihat belanja anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2021 kebanyakan dipergunakan pada kegiatan belanja modal, belanja barang dan jasa, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur, pelayanan hak dasar masyarakat, serta penyediaan sarana dan prasarana pemerintahan.
“Pelaksanaan APBD Kabupaten Wajo selama tahun 2021 ini memang masih mengalami berbagai kelemahan dan kekurangan. Namun, hal tersebut merupakan motivasi bagi kita semua, khususnya jajaran eksekutif, untuk lebih meningkatkan kinerja Pemerintah Kabupaten Wajo dalam pelaksanaan pemerintahan, pembangunan, dan pembinaan kemasyarakatan,”ungkapnya.
Meski masih ada berbagai kelemahan itu, lanjutnya, pemerintah daerah juga tetap berhasil meraih beberapa prestasi, baik di tingkat provinsi maupun nasional.