Soal Pertikaian Berdarah di Jalan Rajawali, Begini Penjelasan Kodam XIV Hasanuddin

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Pertikaian di Jalan Rajawali, Kecamatan Mariso, Kota Makassar, Sabtu dini hari (5/3/2022) yang melibatkan salah seorang oknum TNI berinisial Serma DJ dengan sopir angkot Gilang Basunu (50 tahun) yang dalam kasus ini meninggal dunia diduga murni kesalahpahaman.

Kepala Penerangan Kodam XIV Hasanuddin, Kolonel Inf Rio Purwanto dalam keterangan tertulisnya yang diterima Harian Rakyat Sulsel, Minggu (6/3/2022) menegaskan kejadian itu murni kesalahpahaman sebab Serma DJ dan Banusu tidak pernah terlibat cekcok sebelumnya.

“Perselisihan ini motifnya diduga kesalahpahaman, karena antara oknum anggota TNI dan pelaku pengejaran tidak pernah ada permasalahan sebelumnya. Tiba-tiba ketemu di lorong. Kita pun berharap semua pihak tidak terpancing dan terprovokasi dengan peristiwa ini, permasalahan saat ini sudah ditangani oleh Pihak Polisi Militer (Denpom XIV/4 Makassar) dan Kepolisian setempat, jadi sementara dalam proses pemeriksaan lebih lanjut,” sebutnya.

Kolonel Rio menuturkan bahwa sesuai data awal yang diperoleh, peristiwa ini berawal ketika korban sedang memperbaiki mobilnya di jalan yang berada dalam lorong, tepat di depan rumahnya, lalu lewat Serma DJ.

“Mengatakan, saudara minta maaf, minta tolong mobilnya kalau bisa diparkir agak kepinggir karena orang tidak bisa lewat,” ujarnya.

Perkataan itu dilontarkan DJ dikarenakan yang bersangkutan tidak mau mendengar teguran tersebut maka dijawab oleh Banusu.

“Saya baru keluar tahanan, dulu saya bunuh anggota Yonkav tahun 2010 bisa saya selesaikan, apalagi orang kayak kamu ini (Setelah dicek di data base ternyata peristiwa pembunuhan anggota Yon Kav oleh BS terjadi pada tahun 2007),” bebernya.

Karena tidak terima ditegur akhirnya terjadi cekcok adu mulut antara Banusu dan Serma DJ.

“Seketika itu Serma DJ dikejar oleh BS sampai di sudut bangunan. Serma DJ terpojok dan tidak bisa melarikan diri lagi, saat itulah Serma DJ diserang menggunakan kunci roda mengenai kepala dan ditusuk menggunakan pisau badik, akan tetapi ditangkis oleh Serma DJ dan mengenai rahang atas. Karena merasa terdesak, Serma DJ melakukan pembelaan diri dan berhasil merampas pisau badik milik BS kemudian menusuknya tepat di ulu hati dan BS jatuh terkapar. Begitu juga Serma DJ seketika itu linglung dan jatuh pingsan,” Jelas Kolonel Rio.

Akibat dari perselisihan itu Banusu di lokasi kejadian. Mayatnya tergeletak di badan jalan dengan bersimbah darah. Ia dievakuasi Tim Dokpol Biddokkes Polda Sulsel ke RS Bhayangkara. Sementara, Serma DJ yang juga mengalami luka sabetan senjata tajam di bagian dagu dan ubun-ubun serta bagian wajah lainnya ikut dilarikan ke RS Pelamonia untuk mendapatkan perawatan intensif. (Cr3)

  • Bagikan