Selamat Bekerja Andi Sudirman

  • Bagikan

Tanpa Wagub, Sarat Kepentingan 2024

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Firdaus Muhammad mengatakan kekosongan wakil gubernur tak bisa dipungkiri memang sudah disetting dari awal oleh kubu Andi Sudirman. Apalagi, kata dia, banyak waktu luang yang bisa dimanfaatkan untuk menggodok dan mempersiapkan keberadaan wakil gubernur.

Menurut Firdaus, kekosongan kursi wagub sarat akan kepentingan politik pada 2024. Menurut dia, posisi wagub memang bisa berpotensi mengganggu Andi Sudirman andaikan hendak maju lagi di Pilgub Sulsel.

“Misalnya aad wagub, pasti dari kalangan partai. Nantianya ada kekhawatiran wagub tersebut lebih banyak bermanuver menjelang politik 2024,” ujar Firdaus.

Apalagi, sambung dia, banyak kepala daerah dan wakil yang kerap pecah kongsi menjelang pemilihan kepala daerah. Firdaus berasumsi, situasi ini menjadi salah satu pertimbangan Andi Sudirman sehingga tidak mengharapkan adanya wakil.

Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Alauddin Makassar ini menyebutkan waktu 18 bulan sisa masa jabatan ini bisa menjadi panggung Andi Sudirman untuk persiapan maju di 2024.

“Kesempatannya cukup besar kalau dia maju di 2024. Tidak ada partai yang menganggu. Tinggal bagaimana membuka diri kepada partai pengusung dan non pengusung. Lalu kemudian fokus melakukan pembangunan. Banyak momen dan even yang bisa mempopulerkan dia. Dan banyak kesempatan untuk membangun citra diri,” imbuh Firdaus.

Firdaus menuturkan Andi Sudirman tak sepenuhnya salah bila tak ada figur yang menempati posisi wagub Sulsel. Ia juga menyoroti sikap tiga partai pengusung yakni PKS, PAN dan PDI Perjuangan yang tidak pro aktif.

Firdaus tak menampik, peran wagub di pemerintahan memang amat penting. Sehingga ia turut menyayangkan saat kursi wakil gubenrur yang harus mengurus 24 kabupaten/kota mengalami kekosongan.

“Eloknya dalam pemerintahan ada gubernur dan wakil gubernur. Pak Gubernur sudah merasakan dia bekerja tanpa wakil dalam satu tahun terakhir ini,” kata dia.

Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin Andi Ali Armunanto menyebutkan Andi Sudirman sudah bisa berkonsolidasi menuju 2024. Namun kerja-kerja politiknya harus lebih membuka diri terhadap partai-partai.

“Andi Sudirman harus membuka jaringan politik yang lebih kuat lagi,” ujar dia.

Andi Ali menduga, tiga partai pengusung Andi Sudirman pada Pilgub 2018 akan mengalami kekecewaan politik karena jatah posisi wakil gubernur luput. (HL)

  • Bagikan