Pameran Lukisan Karya Armin Mustamin Toputiri, Satir Kebinatangan Politikus di Atas Kanvas

  • Bagikan

Berangkat dari ajakan itu, ia mulai gemar mengekspresikan pikirannya di atas kain kanvas. Apalagi selama pandemi aktivitas di rumah lebih banyak sehingga Armin mampu menghasilkan ratusan karya lukis dengan tema metafor yang konsisten yakni politik.

Ditambah kegemarannya mengoleksi lukisan, khususnya karya para seniman Makassar. Armin bahkan berhasrat ingin mendirikan sebuah museum seni kontemporer di Makassar yang dapat diakses publik sebagai wadah apresiasi dan media pembelajaran seni.

“Pilihan tema ini tidak menjadi pilihan banyak pelukis, sehingga saya ambil jalur ini. Biasanya pelukis di Sulsel ambil Kapal Pinisi, Rumah Toraja. Saya ambil ini beda dengan yang lain,” bebernya.

Kegiatan ini sendiri sudah direncanakan sejak dari tahun lalu, tepatnya di tanggal 24 Oktober 2021 sesuai pesan Mike Turusy. Hanya saja terkendala pandemi. “Dari tahun lalu rencananya pameran ini digelar,” ungkapnya.

Sayangnya, Mike Turusy tak sempat melihat pamerang tunggal ‘muridnya’ ini. Maestro lukis kayu dari Tana Toraja itu lebih dahulu wafat November, tahun lalu.

Selain puluhan pemuda dan mahasiswa yang datang ke pameran ini, Ketua Golkar Sulsel, Taufn Pawe juga menyempatkan singgah. Wali Kota Parepare itu terkesima pada salah satu lukisan dengan tema Kabar Burung.

“Semua lukisan di sini luar biasa. Tapi saya kagum dengan lukisan ini,” kata Taufan sembari menunjuk lukisan dengan latar seorang tokoh politik yang mengenakan kopiah hitam tertunduk, di atas bahu kiri dan kanannya terlihat dua burung hinggap yang mengisyaratkan pembawa pesan rakyat.

“Saya sering mengikuti pameran-pameran lukisan dan ini paling bermakna,” sambung dia.

Taufan mengaku kaget sangat mengetahui Armin yang selama ini dikenal sebagai politisi tulen memiliki talenta seni yang luar biasa.

“Saya melihat sebagai politikus yang sosoknya sudah lama di Partai Golkar. Saya tidak menyangka bisa melukis. Oang yang menyentuh kanvas itu adalah orang yang luar biasa,” ujar dia.

  • Bagikan

Exit mobile version