Pameran Lukisan Karya Armin Mustamin Toputiri, Satir Kebinatangan Politikus di Atas Kanvas

  • Bagikan

Salah seorang pengunjung bernama Wahyu juga mengaku kagum atas karya-karya Armin yang ada di pameran ini. Menurut dia, karya yang dipamerkan ini dapat menjadi pelajaran politik bagi anak-anak muda di masa sekarang. Lukisan yang penuh makna ini bisa menjadi referensi untuk mengenal sikap para politisi. Apalagi melalui gambar yang lebih mudah dimaknai.

“Saya sangat kagum. Di sini saya bisa belajar mengenal perilaku para politisi. Di balik banyaknya pencitaraan yang dilakukan, melalui lukisan-lukisan ini saya dapat melihat sisi lainnya,” kata Wahyu.

Kurator pameran, Kuss Indarto juga mengaku jarang melihat seorang politisi bisa berkecimpung di dunia seni lukis. Armin, kata dia, sudah mampu menjadikannya sebagai perangkat penting untuk mengutarakan gagasannya.

Menurut Kuus, adapun gagasan yang disampaikan melalui lukisan itu bahwa ide-ide yang diperoleh Armin berasal dari statusnya sebagai anggota DPRD Sulsel dulu. Pembahasan di ruang sidang hingga hasil diskusi mendorong Armin menuangkannya ke dalam lukisan.

“Dari 126 karya dibuat pak Armin, saya memilih menjadi 55 lukisan. Paling tidak karya ini sesuai tema yang saya dipilih yakni Zoon Politicon, binatang politik. Itu yang saya fokuskan,” ucap Kuss.

Menariknya, lukisan metafor itu menampilkan dunia binatang. Di mana bentuk perlambangan, analogi metafor pas untuk seorang sosok Armin.

“Ada tikus, ada kambing, itu kan bisa kita asosiasi. Tikus seperti pada ikon lukisannya, berjas berwajah tikus, kita tahu simbol tikus adalah koruptor, itu bisa kita lihat. Seperti pada saat pembukaan replika tikus dipukul lalu dibuang ke tempat sampah,” ujar Kuss. (Cr3)

  • Bagikan