Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata Diminta Kawal Desa Wisata

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif /Sekretaris Utama Badan Pariwisata Ekonomi dan Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani meminta seluruh Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata (PTNP) mendukung penuh program desa wisata yang telah dicanangkan oleh kementerian. Menurutnya, pihak kampus harus melibatkan diri dalam pengembangan wisata di daerah.

“Keterlibatan pihak kampus merupakan implementasi dari pengembangan dan pengabdian kepada masyarakat,” ujar Ni Wayan saat membuka rapat koordinasi PTNP melalui virtual di aula kampus Politeknik Pariwisata Makassar, Rabu (16/3/2022).

Ni Wayan mengatakan, seluruh stakeholder di Kementerian Pariwisata sudah harus bergerak cepat dan tangkas dalam mendukung program kepariwisataan. Menurut dia, situasi yang masih pandemi Covid-19 ini tidak boleh mematikan kreativitas dalam mengembangkan dunia wisata.

“Kami akui sektor pariwisata sangat terpukul dengan kondisi ini. Tapi, harus segera bangkit dengan melakukan berbagai terobosan,” imbuh Ni Wayan.

Menurut dia, kebijakan bagi pelaku perjalanan untuk tidak perlu lagi melakukan tes antigen dan PCR menjadi momentum bagi sektor pariwisata untuk segera berbenah. Ni Wayan mengatakan, saatnya pariwisata dalam negeri, khususnya desa wisata, mendapat pembenahan yang lebih baik untuk menarik kunjungan wisatawan.

“Saat ini kita masih mengandalkan wisatawan domestik yang punya kecenderungan mulai menyukai wisata di desa,” imbuh dia.

Menurut dia, desa wisata merupakan program unggulan yang mampu memberi kontribusi besar pascapandemi Covid-19. Ni Wayan mengatakan, peran kampus sangat diharapkan untuk membantu memberdayakan masyarakat demi menghasilkan manfaat yang sebesar-besarnya.

Ni Wayan mengatakan, Menteri Pariwisata Sandiaga Uno sangat aktif memantau perkembangan desa wisata di seluruh Indonesia. “Desa wisata ini lambat laun bisa dipasarkan kepada wisatawan internasional,” imbuh dia.

Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Faisal menyatakan rapat koodinasi tersebut bertujuan untuk menyatukan visi dan misi pariwisata di kalangan Politeknik Negeri Pariwisata. Menurut dia, tantangan saat ini adalah regulasi dan telaah yang dijadikan acuan untuk menata dan menguatkan sektor pariwisata.

“Kampus harus mampu menyelaraskan program Kementerian Pariwisata khususnya dalam pendampingan desa wisata,” ujar dia.

Menurut dia, saat ini kalangan kampus harus fokus mencetak tenaga kerja kewirausahaan di sektor pariwisata yang mandiri.

Adapun Wakil Rektor Bidang Akademik Polteknik Pariwisata Makassar, Muhammad Arfin Muhammad Salim menyatakan penyelenggara rapat tersebut murni dikelol oleh para mahasiswa Poltekpar Makassar. Pihaknya, kata dia, hanya melakukan pendampingan dan pengawasan.

“Kami memberi kebebasan seluas-luasnya kepada mahasiswa untuk menerapkan dan mengaplikasikan ilmu yang mereka dapatkan selama ini di kampus,” ujar Arfin. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version