Rencana Pembangunan New Balai Kota Makassar Disorot

  • Bagikan

“Cara pengelolaan pemerintah kota Makassar tidak pas. Terlalu banyak menghabiskan anggaran yang saya nilai tidak begtu penting ditengah kondisi masyarakat yang sedang susah,” bebernya.

“Belum lagi jalanan yang tidak terurus seperti di daerah pinggiran. Jalan di Antang itu terus menuai protes dari masyarakatnya karena sudah terlalu rusak parah. Hal itu kan harusnya di pikirkan,” sambungnya.

Peneliti Ma’Refat Institute (Makassar Research for Advance Transformation) ini juga mengatakan, salah satu janji Danny Pomanto saat ingin maju ke Pilwalkot adalah menuntaskan masalah banjir dan perbaikan transportasi umum di Kota Makassar.

Hanya saja itu dinilai hanya sebatas konsep sebab kenyataanya banyak program yang dibuat jauh dari janji. Misalkan Makassar menuju kota dunia juga Makassar Metaverse.

“Banyak persoalan belum selesai, salah satunya itu dulu janjinya ingin merestorasi tata ruang kota dan menyelesaikan banjir. Itu tidak ada,” paparnya.

Kedua, sambung dia, masalah penataan transportasi publik, saat ini masih juga macet dimana-mana. Terlalu besar rencana sementara realitas masalah sosial masih terlalu banyak yang belum terselesaikan.

“Mungkin ini semua mau dimasukkan dalam dunia virtual. itukan di dalam dunia virtual indah-indah semua,” ujarnya.

Pemkot Makassar diminta agar lebih sensitif terhadap masalah sosial. Dekat dengan masyarakat dan memberikan solusi terhadap apa yang dikeluhkan dinilai jauh lebih baik dan bermanfaat dimana wujud pemerintahan yang sesungguhnya adalah melayani masyarakat. (Isak)

 

  • Bagikan

Exit mobile version