MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Polemik penundaan Pemilu masih terus bergulir. Isu ini memunculkan kegaduhan di ruang publik.
Tiga tokoh partai politik yang mengangkat hal ini adalah Muhaimin Iskandar (PKB), Airlangga Hartarto (Golkar), dan Zulkifli Hasan (PAN).
Bahkan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan ikut-ikutan dengan mengklaim bahwa angka big data yang menunjukkan ratusan juta orang setuju penundaan Pemilu 2024.
Sekertaris DPW NasDem Sulsel, Syaharuddin Alrif tegas menolak wacana penundaan Pemilu. “Sudah jelas disampaikan pak Surya Paloh menolak penundaan Pemilu karena jadwal sudah ditetapkan oleh pemerintah, Komisi II DPR dan KPU. Jadi Pemilu 2024 tetap berjalan,” ujarnya, Jum’at (18/3/2022).
Menurutnya, wacana penundaan Pemilu justru akan menuai pro dan kontra. “Itu yang harus dihindari. Apalagi ada tiga parpol yang mengklaim penundaan Pemilu karena suara publik. Kalau kami NasDem tetap agar Pemilu 2024 dilanjutkan. Kami NasDem Sulsel ikut perintah ketua umum,” tegas Syahar–sapaan akrabnya.
Sebelumnya, Ketua DPW NasDem Sulsel, Rusdi Masse (RMS) menegaskan penundaan pemilu sama halnya melanggar konstitusi yang telah ditetapkan oleh DPR dan pemerintah serta penyelenggara pemilu.
“Yang jelas kita taat terhadap konstitusi, kalau namanya wacana-wacana penundaan Pemilu 2024 silahkan saja. Tapi kan yang harus dipatuhi itu konstitusi, sehingga kami NasDem menolak wacana itu,” jelas RMS.
Anggota DPR RI itu menegaskan, Ketua Umum NasDem, Surya Paloh telah menginstruksikan seluruh anggota DPR dari fraksi Partai NasDem untuk mendorong agar perhelatan pesta demokrasi 2024 yang telah disepakati penyelenggara pemilu supaya tidak ditunda.
“Pak Ketum telah sampaikan agar anggota fraksi NasDem dan kader NasDem menolak adanya wacana penundaan Pemilu. Tentu kita mengajak semua pihak, untuk tetap menggelar Pemilu,” jelas RMS.
Dikatakan, DPR, Kemendagri, KPU dan Bawaslu menyepakati Pemilu dilaksanakan pada 14 Februari 2024 dan Pilkada Serentak 27 November 2024.
